SOLOPOS.COM - Kondisi Pangkalan gas elpiji yang berada di Kelurahan Wonokarto, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, Jumat (25/3/2022). (Solopos/Luthfi Shobri Marzuqi)

Solopos.com, JAKARTA–PT Pertamina (Persero) menyatakan tidak akan menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan liquid petroleum gas atau elpiji hingga akhir 2022.

Komitmen itu disampaikan setelah pemerintah menaikan asumsi harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) di level US$100 per barel.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) Emma Sri Martini berharap penaikan asumsi ICP di level US$100 per barel itu dapat menyesuaikan kembali alokasi subsidi dan kompensasi energi yang mesti ditanggung perusahaan pelat merah itu di tengah fluktuasi harga komoditas global.

“Dengan asumsi yang disampaikan pemerintah, posturnya berbasis dengan asumsi ICP dengan level US$100 per barel, jadi kita asumsikan di level tersebut. Harapannya pada semester kedua, mudah-mudahan terjadi perbaikan ini kan semua kondisinya masih volatile,” kata Emma saat ditemui selepas rapat kerja Banggar DPR RI Ihwal Persetujuan Tambahan Kebutuhan Anggaran dalam Merespon Kenaikan Harga Komoditas, Kamis (19/5/2022).

Emma menambahkan manuver itu diambil untuk menjaga outlook harga minyak mentah yang belum stabil di tengah tensi geopolitik global pada tahun ini.

Baca Juga: Perbedaan BBM Pertamina dan Shell, Begini Penjelasannya

Menurut dia, kenaikan ICP yang diikuti dengan penambahan alokasi subsidi dan kompensasi energi sudah relatif kuat untuk menjaga keberlanjutan kerja Pertamina.

Dia menjelaskan Pertamina belum berencana untuk menaikan harga BBM jenis bensin Pertalite (RON 90), solar dan elpiji 3 kilogram yang sempat diwacanakan pemerintah pada awal tahun ini.

“Pemerintah sudah siapkan berbagai strategi, kami ikut pemerintah saja sementara belum ada rencana untuk menyesuaikan harga tersebut,” tutur dia.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta penambahan alokasi anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN untuk belanja subsidi dan perlindungan sosial. Penambahan anggaran dan kompensasi BBM sendiri mencapai Rp275 triliun.

Pengajuan penambahan alokasi itu dibahas dalam Rapat Kerja Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (Raker Banggar DPR) terkait persetujuan tambahan kebutuhan anggaran dalam merespons kenaikan harga komoditas.

Baca Juga: Pertamina Sebut Ada Pergeseran Konsumsi Pertamax ke Pertalite

Raker itu berlangsung pada Kamis (19/5/2022) pagi. Sri Mulyani memaparkan bahwa tingginya harga komoditas dan energi menyebabkan adanya selisih antara asumsi harga minyak atau Indonesia crude price (ICP) yang tercantum dalam APBN, yakni US$63 per barel.

Saat ini, rata-rata harga ICP telah mencapai US$99,4 per barel.

Hal tersebut menyebabkan adanya kekurangan kebutuhan anggaran untuk subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan pembayaran kompensasi kepada PT Pertamina (Persero).

Sri Mulyani menyebut bahwa kebutuhan biaya subsidi akan melonjak dari Rp134 triliun menjadi Rp208,9 triliun dan kompensasi melonjak dari Rp18,5 triliun menjadi Rp234,6 triliun.

“Pilihannya hanya dua, kalau ini [anggaran subsidi dan kompensasi] tidak dinaikkan harga BBM dan listrik naik, kalau harga BBM dan listrik tidak naik ya ini yang naik. Tidak ada in between, pilihannya hanya dua,” ujar Sri Mulyani pada Kamis (19/5/2022).

Baca Juga: Permintaan BBM Naik 58 Persen, Dirut Pertamina Pastikan Stok Aman

Pemerintah meminta adanya tambahan anggaran untuk subsidi energi sesuai dengan selisih yang muncul antara alokasi awal dengan kebutuhan biaya setelah kenaikan harga energi.
Sri Mulyani meminta tambahan anggaran subsidi itu dibayarkan keseluruhan.

“Kami mengusulkan tambahan subsidi energi 2022 ini Rp74,9 triliun yaitu BBM, elpiji, dan listrik, ini kami usulkan dibayarkan keseluruhan,” kata dia.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Tenang, Pertamina: Harga BBM dan LPG Tidak Naik, Ini Alasannya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya