SOLOPOS.COM - Jalur pejalan kaki atau pedestrian di sisi luar kompleks Stadion Manahan Solo lebar dan sejuk. Foto diambil Selasa (13/12/2022). (Solopos/Putut Hartanto)

Solopos.com, SOLO — Kawasan sisi barat dan utara Stadion Manahan Solo makin terlihat cantik dengan adanya jalur pedestrian atau pejalan kaki dan jogging track baru yang tengah dalam tahap finishing pembangunan.

Pantauan Solopos.com, Selasa (13/12/2022), sejumlah pekerja masih sibuk mengecat selter untuk pedagang yang berderet di pinggir jalur pejalan kaki atau pedestrian di sekitar Stadion Manahan. Sebagian pekerja hilir mudik di jalur pedestrian di sisi barat dan utara stadion tersebut.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Jalur pedestrian itu mulai dari simpang empat Brimob Batalyon C Pelopor Solo ke utara hingga simpang tiga warung makan Moro Gandrung di Jl Menteri Supeno sekitar 300 meter. Jalur pedestrian itu berlanjut ke sisi utara stadion di pinggir Jl Menteri Supeno sampai simpang tiga dekat Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Solo sekitar 500 meter.

Dengan demikian total panjang jalur pedestrian itu mencapai 800 meter. Lebar jalur pedestrian lebih dari tiga meter dengan material keramik yang cenderung kasar dan tidak licin saat hujan.

Jalur pedestrian kian cantik dan menawan dengan penempatan lantai keramik beronamen kelopak bunga yang dipasang vertikal. Sementara ornamen-ornamen seperti tiang lampu hias dipasang di pinggir jalur pedestrian sebagai hiasan dan menjadi daya tarik bagi pejalan kaki.

Baca Juga: Waduh! Progres Melambat, Proyek TSTJ dan Selter Manahan Solo Bikin Ketir-Ketir

Seperti jalur pedestrian di kota-kota besar, jalur pedestrian di sekitar Stadion Manahan itu juga dilengkapi keramik khusus bewarna kuning untuk panduan bagi kalangan difabel. Keramik itu dipasang memanjang lurus bagi penyandang tunanetra.

Akses Penyandang Disabilitas

Hal ini bagian dari pemenuhan kebutuhan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. Selain jalur pejalan kaki, jalur pedestrian itu juga berfungsi sebagai jogging track mengelilingi stadion.

Jongging track itu berdampingan dengan selter pedagang kaki lima (PKL) kuliner yang berkonsep food court. Masyarakat bisa menikmati beragam menu makanan dan minuman yang ditawarkan pedagang dan beristirahat di selter.

“Konsepnya bagus karena masyarakat yang berolahraga atau jooging bisa langsung istirahat sembari makan di selter. Selama ini, banyak warga yang jogging di sisi selatan stadion atau sekitar Patung Bung Karno,” kata Ridwan, seorang warga asal Kelurahan Keprabon, saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (13/12/2022).

Baca Juga: Target Akhir Tahun Selesai, Ini Potret Terkini Pembangunan Selter Manahan Solo

Hingga kini, proyek pembangunan selter Manahan belum sepenuhnya rampung. Padahal, para PKL sudah menunggu selama berbulan-bulan agar bisa kembali membuka lapak di selter dan mendapatkan penghasilan.

Mereka tak mempermasalahkan kondisi selter yang dianggap terlalu kecil. Lantaran luas bangunan kecil, para pedagang berencana memasak makanan di rumah.

Pedagang Ingin Berjualan Sistem Sif

“Ukuran bangunan 2 meter x 3 meter. Kalau memasak makanan di selter, ruangannya tidak cukup. Terlalu kecil. Ya nanti memasak di rumah terus dibawa ke selter. Jika ada pesanan konsumen, baru menghangatkan makanan,” ujar Ketua Paguyuban PKL Gotong Royong di area Stadion Manahan, Koko Kuncoro.

Jumlah selter Manahan hanya 120 petak. Padahal, jumlah pedagang lebih dari 130 orang. Ia mengusulkan agar ada pembagian waktu berjualan atau menggunakan sistem sif, yakni pagi hari dan malam hari.

Baca Juga: Rampung Desember, PKL Manahan Solo Mulai Bersiap-Siap Kembali Jualan di Selter

“Jumlah pedagang cukup banyak sehingga harus dilakukan sistem sif. Ini win-win solution agar seluruh pedagang bisa berjualan dengan lancar,” tuturnya.

Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan sedianya pembangunan selter Manahan ditarget rampung pada pertengahan Desember 2022. Proyek pembangunan selter Manahan molor lantaran ada kendala teknis dari kontraktor pelaksana.

Namun, Gibran memastikan instansi terkait telah berkoordinasi dengan kontraktor pelaksana proyek. Pemerintah meminta kontraktor pelaksana agar segera merampungkan proyek secepatnya.

“[Kontraktor pelaksana] kalau tidak bisa menyelesaikan ya di-blacklist. Kontraktor sudah berkomitmen merampungkan pekerjaan. Ndak apa-apa,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya