SOLOPOS.COM - Kondisi proyek selter pedagang Manahan Solo, Selasa (13/12/2022). (Solopos/Putut Hartanto)

Solopos.com, SOLO — Progres pekerjaan dua proyek yang masuk program prioritas pembangunan Kota Solo melambat menjelang akhir tahun. Salah satunya yakni penataan selter pedagang Manahan bahkan sudah melewati batas akhir penyelesaian 10 Desember 2022 namun belum selesai.

Sedangkan pekerjaan revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug atau TSTJ atau Jurug Solo Zoo masih ada waktu hingga beberapa hari ke depan sebelum jadwal pembukaan 23 Desember 2o23.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Namun, progres proyek itu juga melambat akibat beberapa kendala sehingga cukup membikin ketir-ketir. Pemerintah Kota (Pemkot) Solo meminta agar kontraktor pelaksana segera merampungkan pengerjaan proyek fisik tersebut.

Hal ini diungkapkan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, saat diwawancarai wartawan di Balai Kota Solo, Selasa (13/12/2022). Menurut Gibran, faktor cuaca atau musim penghujan memengaruhi progres pekerjaan revitalisasi TSTJ selama beberapa bulan terakhir.

Tingginya intensitas hujan menghambat pengerjaan proyek revitalisasi yang dikerjakan mulai 1 September 2022 lalu itu. “Kami kejar nanti. Ada beberapa kendala cuaca, Tapi enggak apa-apa. Ya lihat saja seperti apa,” kata dia, Selasa.

Baca Juga: Solo Safari di Jurug Dibuka 23 Desember 2022, Harga Tiket Masih Dibahas

Seperti diketahui, proyek pengerjaan revitalisasi TSTJ melibatkan PT Taman Safari Indonesia sebagai investor. Proyek revitalisasi tersebut mengusung konsep alam terbuka seperti taman safari. Meskipun demikian pengunjung tidak akan bisa berinteraksi dengan hewan-hewan sebebas di Taman Safari

Kontraktor Selter Manahan Terancam Denda

Beragam fasilitas rekreasi dan atraksi hewan bakal menyokong operasional TSTJ setelah rampung direvitalisasi. Selain kafe lion dan danau, ada juga perkampungan ala Afrika, dan museum Gesang yang namanya tersohor sebagai maestro musik keroncong Tanah Air sekaligus pencipta lagu Bengawan Solo yang terkenal hingga luar negeri.

“Ini proyek revitalisasi tahap pertama. Nanti, kami cari funding untuk tahap kedua. Mungkin tahun depan,” kata dia. Proyek prioritas lainnya yang mengalami keterlambatan pengerjaan yakni pembangunan selter Manahan.

Baca Juga: Rampung Desember, PKL Manahan Solo Mulai Bersiap-Siap Kembali Jualan di Selter

Pembangunan selter Manahan berkonsep food court berdampingan dengan jogging track mengelilingi stadion. Gibran menyebut pekerjaan pembangunan selter Manahan molor lantaran ada kendala teknis dalam pengerjaan proyek fisik.

“Untuk pekerjaan selter Manahan mundur, namun kontraktor pelaksana berkomitmen menyelesaikan pekerjaan secepatnya,” paparnya. Soal sanksi denda untuk kontraktor pelaksana karena tak bisa menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, Gibran menyampaikan pasti ada.

Pemerintah terus mengevaluasi progres proyek fisik yang dikerjakan pada 2022 serta perencanaan proyek fisik yang akan dikerjakan pada 2023. “Nanti menyesuaikan saja. Pekan ini banyak acara rapat umum pemegang saham [RUPS]. Tinggal dua lagi Perumda Toya Wening Solo dan Perumda TSTJ Solo,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya