Solopos.com, WONOGIRI—Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kabupaten Wonogiri yang berganti kepengurusan sejak 2021 terus berjuang memajukan cabang olahraga (cabor) panahan. Langkah yang ditempuh untuk memajukan cabor panahan melalui dua program.
“[Utamanya] kami terus mengadakan kejuaraan terbuka karena sewaktu pandemi Covid-19 hampir tidak pernah ada kegiatan. Seperti KPAW [Komunitas Panahan Anak Wonogiri] yang beberapa waktu lalu memohon untuk bikin kegiatan, maka kami persilakan,” ucap Ketua Pengkab Perpani Wonogiri, Jamari, kepada Solopos.com, Minggu (13/3/2022).
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Rencana tersebut sekaligus bertujuan mempersiapkan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) dari tingkat SD, SMP, hingga SMA. Guna mematangkan persiapan itu, Jamari berkomitmen ingin memasukkan cabor panahan sebagai salah satu pelajaran ekstrakulikuler di tingkat pendidikan.
“[Jadi] targetnya dapat mengunggulkan, menghasilkan atlet panahan di berbagai kejuaraan sampai di tingkat atas seperti PON [Pekan Olahraga Nasional] atau Sea Games,” imbuhnya.
Komitmen Jamari sebagai Ketua Perpani Wonogiri lainnya yaitu mengajukan panahan tradisi agar masuk dalam salah satu kategori perlombaan. Panahan tradisi yang dimaksudnya adalah jemparingan.
“Selama ini [jemparingan] sudah ada, tapi hanya berfungsi sebagai olahraga rekreasi,” ucapnya.
Baca Juga: Bakal Tampil di Peparnas Papua, Atlet Panahan Wonogiri Ternyata Berlatih di Tegalan
Keinginan itu sekaligus juga bertujuan agar panahan tradisi tak punah. Ia akan berusaha terus memasukkan panahan tradisi itu ke Popda, walaupun hanya di tingkat kabupaten.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
