SOLOPOS.COM - Atlet panahan Wonogiri, Arif Wirawan, 39, saat berlatih di pekarangan dekat rumahnya, Desa Tremes, Kecamatan Sidoharjo, Wonogiri. (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI – Salah satu atlet Wonogiri, Arif Wirawan, 39, akan berlaga di Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas ) XVI Papua 2021. Ia akan bertanding di sektor Panahan kelas W2 (beregu open).

Warga Desa Tremes, Kecamatan Sidoharjo, itu pernah berlaga di Peparnas Bandung 2016. Saat itu ia meraih medali emas di sektor beregu panahan dan di menyabet medali perak secara perseorangan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Ini [Peparnas XVI] kan sempat tertunda. Pada April lalu ada seleksi daerah Jateng. Sejak saat itu kami mulai persiapan dan latihan rutin. Rencana berangat ke Papua 2 Oktober nanti,” kata dia, Jumat (24/9/2021).

Baca Juga: 2 Pelajar Wonogiri Positif Covid-19 Sebelum Divaksin, Begini Tanggapan Bupati Jekek

Pria yang akrab disapa Wawan itu akan berusaha memberikan hasil yang terbaik untuk Wonogiri dan Jawa Tengah. “Seadanya saja. Kami targetkan emas, berusaha bikin bangga Wonogiri dan Jawa Tengah. Mohon doanya,” ungkap dia.

Perjuangan Wawan untuk bisa berlaga di Peparnas melalui proses yang panjang. Biasanya ia berlatih panahan di sebuah tegalan yang tidak jauh dari rumahnya. Awalnya ia belum memiliki alat sendiri dan sempat berlatih menggunakan alat berbahan bambu.

Namun, saat ini ia susah memiliki busur dan anak panah sendiri. Saat berlatih panahan ia duduk di kursi. Sebab ia merupakan seorang tunadaksa sejak usia empat tahun. Sehingga untuk beraktivitas sehari-hari dibantu menggunakan kursi roda.

Sebelum masuk ke cabang olahraga panahan, Wawan pernah menjadi atlet lempar cakram dan empar lembing pada 2009 dan 2013. Ia berlaga hingga tingkat provinsi. Kemudian di 2016, menjelang Peparnas ia mencoba turun di cabor panahan.

“Waktu itu saya belum mempunyai alatnya. Sempat dibuatkan alat dengan bahan bambu. Namun setelah teman saya punya alat, saya berlatih dengan dia. Saya pinjam, memakainya bergantian,” ungkap dia.

Baca Juga: Bonus Ratusan Juta Rupiah Menanti Atlet Wonogiri Peraih Medali PON Papua

Untuk memudahkan proses latihan saat itu, Wawan membeli anak panah sendiri. Namun saat ini ia sudah memiliki busur dan anak panah. Peralatan itu ia beli dengan uang sendiri. Sehari-hari, ia bekerja sebagai tukang servis elektronik dan parabola. Selain itu, Wawan juga beternak kambing dan ayam.

Saat di tegalan, Wawan menyiapkan target panahan yang dibuat dari peralatan sederhana. Sasaran dibuat dari busa matras. Kemudian disusun beberapa lapis dan ditempeli kertas target. Penyangganya terbuat dari kayu.

“Kalau latihan kendalanya hanya cuaca. Saat turun hujan tidak bisa berlatih di pekarangan. Kekurangan fisik bukan suatu kendala, bisa diatasi dengan mudah,” kata Wawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya