SOLOPOS.COM - Proses pencarian luweng di Dusun Joho Kidul, Desa Joho, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri, Selasa (16/2/2021). (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI - Pencarian luweng di Pracimantoro Wonogiri masih berlanjut meski luweng di Desa Joho sudah ditemukan. Pencarian luweng akan berlanjut ke Dusun Klepu, Desa Sumberagung, Pracimantoro, Wonogiri.

Luweng di Dusun Joho Kidul, Desa Joho, akhirnya ketemu setelah proses pencarian menghabiskan waktu belasan hari. Luweng ditemukan setelah melakukan pengerukan sedalam 6,5 meter dan lebar 1,5 meter menggunakan alat berat. Lokasi penemuan luweng itu berada di pekarangan belakang rumah warga setempat (Pak Dalang Patek).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Baca Juga: Polisi Wonogiri Kini Tak Hanya Lacak Pencuri, Tapi Juga Warga Kontak Erat Pasien Covid-19

Camat Pracimantoro, Wonogiri, Warsito, mengatakan rencana selanjutnya adalah pencarian mulut luweng akan dilakukan juga di Dusun Klepu, Desa Sumberagung. Pencarian luweng di lokasi itu diprediksi lebih mudah daripada di Joho Kidul. Pasalnya sumber atau titik mulut luweng di Klepu lebih jelas.

"Ini sudah saya perintahkan untuk membuat gorong-gorong dulu di Klepu. Kemudian sudah saya suruh mempersiapkan ram besi untuk menangkal sampah di sekitarnya," kata Warsito saat dihubungi Solopos.com, Selasa (16/2/2021).

Libatkan Orang Pintar

Pencarian luweng di Joho Kidul memang cukup sulit. Sudah belasan hari mencari dan melibatkan orang pintar luweng juga tak ditemukan. Hingga akhirnya ditemukan kemarin. Salah satu kendala pencariannya adalah hujan. Ketika hujan turun pencarian dihentikan sementara.

Dengan ditemukannya luweng di Joho itu, kata Warsito, warga menyambut dengan riang gembira dan bahagia. Selain itu, rencana untuk membuat saluran atau pembuangan air hujan jika luweng tidak ditemukan batal dilaksanakan.

Baca Juga: 10 Berita Terpopuler: Rekomendasi Kuliner di Tawangmangu Hingga Luweng Wonogiri

"Cukup satu ini, tidak akan cari luweng lain di Joho Kidul. Ini warga bahagia dan tidak bingung lagi. Ada kepuasan sendiri. Kalau tidak ditemukan susah. Kalaupun dibuat saluran air hujan jarak pembuangannya juga jauh," kata dia.

Warsito menambahkan pihaknya telah melakukan uji coba terhadap luweng yang telah ditemukan. "Tadi malam langsung dicoba diguyur air dan airnya langsung bisa masuk ke dalam luweng dengan lancar," katanya.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Ada Pemeliharaan, Cek Jadwal Pemadaman Listrik Kota Jogja Hari Ini (27/4/2024)

Ada Pemeliharaan, Cek Jadwal Pemadaman Listrik Kota Jogja Hari Ini (27/4/2024)
author
Nugroho Meidinata Sabtu, 27 April 2024 - 07:57 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ilustrasi perbaikan jaringan listrik. (Dok Solopos)

Solopos.com, JOGJA — Pada hari ini Sabtu, 27 April 2024, terdapat pemadaman listrik di Kota Jogja, DI Yogyakarta, yang dikarenakan adanya pemeliharaan jaringan distribusi.

Jadwal pemadaman listrik di daerah tersebut akan berlangsung kurang lebih tiga jam, yakni dari 10.00 – 13.00 WIB.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Adapun wilayah terdampaknya berada di bawah PLN ULP Kota Jogja, yakni di Mertosanan, Condrowangsan, Potorono, Mayungan, Salakan, Kranginan, Jl Pleret, Balong, Jambidan, Banjardadap, Wirokerten, Pungkuran, Perum Puri Sakinah, dan sekitarnya. Kemudian, pemadaman juga terjadi di Nglaren, Ngropoh, Jl Wahid Hasyim, Gorongan, dan sekitarnya.

Dengan adanya pemadaman listrik di wilayah Jogja pada hari ini, masyarakat diimbau bersiaga dan bersiap-siap.

Koran Solopos

Permohonan Maaf Atas Pemadaman Listrik di Jogja

Berdasarkan informasi yang diunggah di akun Instagram @plnjogja, PLN Jogja menyampaikan permohonan maaf kepada pelanggan PLN yang terdampak pemadaman listrik tersebut.

Lebih lanjut, PLN Jogja dalam pengumuman pemadaman listrik tersebut menyebutkan apabila pekerjaan pemeliharaan listrik di beberapa wilayah tersebut telah usai, aliran listrik akan dinormalkan kembali.

PLN Jogja juga mengimbau masyarakat untuk menjaga keselamatan dari sumber tenaga listrik. Beberapa di antaranya tidak mendirikan bangunan, tiang antena, atau baliho yang berdekatan dengan jaringan listrik. Adapun jarak aman tiga meter dari jaringan listrik.

Emagazine Solopos

Masyarakat diminta menyesuaikan diri dengan pemadaman listrik itu.

Kemudian, masyarakat diimbau untuk tidak bermain layang-layang di bawah dekat jaringan listrik. Selain itu, tidak melakukan penebangan pohon atau lainnya yang di dekat jaringan tanpa koordinasi dengan petugas PLN.

Jika terjadi gangguan listrik di luar jadwal pemadaman listrik, masyarakat Jogja bisa menghubungi PLN lewat call center di nomor 123 atau melalui pesan tertulis ke media sosial PLN di Twitter dan Instagram.

Interaktif Solopos

 



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Lebaran Politik

Lebaran Politik
author
Suwarmin , 
R. Bambang Aris Sasangka Sabtu, 27 April 2024 - 07:54 WIB
share
SOLOPOS.COM - Suwarmin Direktur Bisnis dan Konten Solopos Group

Lebaran atau Hari Raya Idulfitri baru saja berlalu. Sejuta kenangan kembali tertanam di bilik ingatan. Momentum pertemuan yang berkaitan dengan suasana Lebaran, apa pun namanya, seperti sungkeman, reunian, halalbihalal, atau yang lainnya, bisa menghadirkan banyak nuansa.

Banyak suka karena bertemu orang tua, kerabat, sahabat, teman dengan segala cerita masa lalunya yang seolah diputar ulang di kepala. Ada juga duka, karena ada orang tua atau karib atau kenalan yang ternyata sudah tidak bisa berlebaran karena telah berpulang. Baru kita menyadari, momentum kehilangan sangat terasa di hari istimewa seperti Lebaran.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kebetulan, bangsa Indonesia baru saja melintasi kontestasi politik bernama Pemilu 2024. Walaupun sebenarnya tidak sepanas Pemilu 2014 atau bahkan Pemilu 2019. Utamanya Pemilu Prisiden, yang lima tahun lalu diwarnai dengan perseteruan cebong dan kampret, polarisasi masyarakat yang menyebabkan segregesi sosial yang mengkhawatirkan.

Pemilu tahun ini terlihat berbeda. Banyak kejadian di beberapa daerah, para pemain di lapangan mengucapkan kata-kata, “Yang pilpres terserah warga, yang caleg jangan salah pilih.” Sikut-sikutan antarcaleg sangat terasa, tak dipungkiri ada perang logistik di antara para kontestan politik. Ada nuansa tebas yang membutuhkan kekuatan kapital yang menjadi senjata. Jika di pilpres terjadi perang kata-kata para buzzer, di lapisan bawah ada adu strategi di antara para kader.

Koran Solopos

Itu pemilu kita. Orang bilang pesta demokrasi. Seolah semua orang boleh mengambil kue pesta. Toh hanya lima tahun sekali. Tak peduli nilai, tak peduli marwah, yang penting cuan. Itu yang dirasakan sebagian warga.

Tak seperti 5 tahun lalu, pemilu tahun ini tak ada lagi cebong dan kampret. Tapi “tradisi” saling hujat menjelang pemilu bukannya sepi. Tabiat menghujat bahkan dengan kata-kata yang tidak pantas tetap dilontarkan. Sering kali berlindung di akun-akun anonimitas, alias akun-akun tanpa nama yang jelas. Jagad media sosial tak pernah sepi dengan perang kata-kata. Baik dari akun-akun yang berbayar maupun yang suka rela.

Meskipun ada juga yang menikmati pemilu dengan santai, berkelakar dan bercanda di media sosial. Ada pula yang berdalih dan berhujah dengan cerdas didasari keilmuan masing-masing.

Emagazine Solopos

Begitulah, apa pun, suka tidak suka pemilu sudah berakhir. Pada Senin (22/4/2024), ketika Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan menolak seluruh permohonan yang diajukan capres-cawapres nomor urut 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, serta capres-cawapres nomor urut 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud Md., yang diajukan dalam sidang putusan sengketa hasil Pemilihan Presiden 2024.

Pada kesempatan itu MK menyatakan permohonan pemohon “tidak beralasan menurut hukum seluruhnya”. Maka hasil itu mengesahkan kemenangan pasangan nomor urut 2, Prabowo Subiyanto dan Gibran Rakabuming Raka, sebagai presiden dan wakil presiden RI, periode 2024-2029.

Setelah sidang sengketa Pilpres usai, MK masih disibukkan dengan sidang peselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) lainnya, utamanya sengketa antarcaleg di dapil atau daerah pemilihannya masing-masing. Tetapi puncak perhatian masyarakat sudah berlalu.

Interaktif Solopos

Hari Fitri

Tidak mudah memaafkan, apalagi melupakan. Tetapi membawa sakit hati dan dendam ke dalam hati, apalagi sampai dibawa mati, juga bukan solusi. Momentum Lebaran, momentum Idul Fitri yang baru saja berlalu, semestinya menjadi momentum untuk menata diri.

Sesungguhnya dalam setiap permasalahan, tidak ada kekalahan atau kemenangan. Yang ada adalah mengembalikan semuanya ke haribaan Tuhan Sang Penguasa Kehidupan. Bukankah kita melihat kejayaan dan kejatuhan diperjalankan di setiap manusia. Besar atau kecilnya kejayaan, setiap orang akan menemuinya. Yang sekarang berbangga dengan kemenangan, belum tentu berakhir dengan bahagia. Yang bersedih dengan kekalahan, bisa jadi di masa depan akan menemukan kebahagiaan.

Orang Jawa punya istilah menarik untuk undur diri dari suatu masalah, yaitu mupus atau mengembalikan semuanya ke zat yang hakiki. Orag bijak menyebut mupus sebagai konsep penerimaan, didasari kesabaran, ketenangan, hingga kebijaksanaan dalam menghadapi situasi hidup yang sulit. Ada penerimaan, ada konsep berserah diri.



Itulah salah satu wajah Idulfitri yang suci. Saatnya kita kembali kepada kesucian. Siapkan hati terbaik, niat terbaik, untuk menata diri menghadapi hari depan.

Apalagi di dalam politik, tak ada gunanya memperpanjang perselisihan. Yang penting justru saat ini adalah waktu yang tepat untuk menata barisan dan melakukan konsolidasi semua kekuatan. Karena ke depan ada gelanggang yang memerlukan segala persiapan. Kontestasi Pilkada tidak kalah serunya dan membutuhkan strategi yang jitu untuk tampil sebagai jawara. Pun didalam politik, sama-sama dimaklumi. tak ada teman dan lawan yang abadi, yang ada adalah kepentingan.

Di sisi lain, Lebaran dan usainya hajatan politik memberi energi untuk kembali bekerja. Ada kepastian yang mendasari semua orang untuk menempatkan diri dan berlari mengejar harapan.

Selamat mengejar harapan dan melanjutkan perjuangan…

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Innalillahi, Kartini Meninggal Jadi Korban ke-25 Setrum Jebakan Tikus di Sragen

Innalillahi, Kartini Meninggal Jadi Korban ke-25 Setrum Jebakan Tikus di Sragen
author
Tri Rahayu , 
Mariyana Ricky P.D Sabtu, 27 April 2024 - 07:32 WIB
share
SOLOPOS.COM - Kondisi jembatan tikus yang masih terpasang di persawahan milik korban jebakan tikus di Dukuh Sampang, Desa Bendo, Sukodono, Sragen, Jumat (26/4/2024). (Istimewa/Polres Sragen)

Solopos.com, SRAGEN – Seorang perempuan lanjut usia (lansia), Kartini, 65, meninggal dunia diduga karena tersetrum jebakan tikus di persawahan Dukuh Sampang, Desa Bendo, Kecamatan Sukodono, Sragen, Jumat (26/4/2024). Perempuan petani tersebut merupakan korban ke-25 jebakan tikus di Kabupaten Sragen.

Kapolres Sragen AKBP Jamal Alam melalui Kasi Humas Polres Sragen Iptu Suyana kepada Solopos.com, Sabtu (27/4/2024), mengatakan korban diketahui berasal dari Dukuh Ngingil, Desa Baleharjo, Kecamatan Sukodono, Sragen.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Dia mengatakan peristiwa tersebut dilaporkan Dariyanto, 64, ke Polsek Sukodono. Suyana menerangkan dari olah kejadian perkara yang dilakukan Polsek Sukodono ditemukan barang bukti gulungan kawat dan satu stel pakaian yang dikenakan korban.

“Peristiwa itu bermula saat Suyatno, petani setempat, berada di persawahan dekat sawah milik korban pada Jumat pagi. Dia melihat korban dalam kondisi sudah tergeletak di pinggir sawah milik korban sendiri di Dukuh Sampang, Desa Bendo, Sukodono,” ujar Suyana.

Koran Solopos

Dia mengatakan Suyatno langsung memberitahukan kepada warga lainnya dan ketua RT setempat. Dia melanjutkan warga kemudian mengevakuasi korban ke rumah milik warga dengan tujuan untuk memberi pertolongan pertama ada korban.

Kemudian warga melaporkan kejadian itu ke Polsek Sukodono, Sragen. Kemudian Polsek Sukodono bersama, Koramil dan tim dari puskesmas yang dipimpin dokter puskesmas mendatangi lokasi kejadian. Sesampainya di lokasi kejadian tim mengecek kondisi korban selanjutnya melakukan pemeriksaaan luar pada tubuh korban.

“Korban ternyata sudah meninggal dunia dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Korban dinyatakan meninggal dunia akibat kecelakaan tersetrum listrik jebakan tikus,” ujarnya.

Emagazine Solopos

Suyana menerangkan hasil pemeriksaan fisik ditemukan luka lecet pada bagian dagu dan luka lecet pada bagian telapak tangan kiri. Dia mengatakan pemeriksaan dilakukan oleh Tim Inafis Polres Sragen. Keluarga korban, kata dia, menerima musibah itu dan tidak menghendaki dilakukan autopsi.

“Keluarga korban membuat pernyataan tertulis berisi menolak autopsi terhadap korban. Jenazah selanjutnya diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan,” jelasnya.

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories