SOLOPOS.COM - Pengunjung melihat lukisan karya pejuang kemerdekaan yang dipamerkan di museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, Rabu (12/10/2022). - Harian Jogja/Sunartono.

Solopos.com, JOGJA — Puluhan karya lukisan bertema kisah perjuangan di masa kemerdekaan dipamerkan di Musuem Benteng Vredeburg Yogyakarta pada Rabu (12/10/2022). Dari puluhan karya lukisan yang dipamerkan itu, ada karya lukis milik Sugeng Darsono yang merupakan pejuang kemerdekaan.

Sugeng Darsono waktu itu tergabung dalam Brigade XVII atau Tentara Pelajar. Melalui lukisan berukuran 132×111 cm itu, Sugeng Darsono menggambarkan sengitnya kontak senjata para Tentara Pelajar yang berlangsung di wilayah Prambanen, Kabupaten Sleman.

Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027

Darsono terlibat dalam sejumlah pertempuran dalam membela Tanah Air, mulai dari pertempuran di Rejodani, Sleman, pertempuran di Prambanan, hingga pertempuran lima hari di Semarang. Setelah menjalani aktivitas sebagai pejuang, ia melanjutkan pendidikan ke Akademi Seni Rupa Indonesia pada 1957. Kecintaan terhadap seni lukis mampu menginspirasinya dalam menghasilkan karya yang turut dipamerkan.

“Bapak Sugeng Darsono ini menjadi pelaku sejarah karena ikut terlibat perang. Sehingga karya lukisnya mampu menggambarkan bagaimana kondisi pertempuran ketika itu. Salah satunya pertempuran di Prambanan yang melibatkan kontak senjata antara penjajah dengan Tentara Pelajar,” kata Kepala Museum Benteng Vredeburg Suharja di sela-sela pembukaan pameran lukisan Goresan Tapak Tilas Perjuangan, Rabu (12/10/2022).

Baca Juga: Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan! Sekelompok Orang Segel Kantor Asprov PSSI DIY

Pejuang kemerdekaan lain yang lukisannya dipamerkan adalah karya Frans Harsono yang juga anggota Tentara Pelajar. Sejumlah karyanya di antaranya pertempuran mencegat pasukan Belanda di Sungai Serayu yang menggambarkan sejumlah tentara menembaki tentara Belanda dari bawah jembatan. Selain Sugeng Darsono dan Frans Harsono pelukis lain yang karyanya turut dipamerkan adalah pendiri kelompok seniman Sanggar Bambu, Wardoyo.

Adapun lukisan lainnya adalah penyerangan Sultan Agung Hanyakrakusuma ke Batavia, pertempuran laut Arafuru, pertempuran Kotabaru hingga lukisan perlawanan Pangeran Diponegoro. Suharja mengatakan gagasan utama pameran ini adalah mengkontekskan karya seni dengan perjuangan. Hal ini masih relevan sebagai pengingat bahwa siapa pun dapat memberikan kontribusi terhadap bangsa dan negara.

“Peristiwa perjuangan diubah menjadi berbagai tema lukisan yang sarat makna atau simbol perjuangan, sekaligus menyampaikan pesan penting tentang semangat perjuangan,” ujarnya.

Baca Juga: Ngawur! Terobos Lampu Merah, Mobil Tabrak Ambulans di Sleman

Kepala Sekolah Menengah Seni Rupa Yogyakarta Sihono menilai pameran lukis dengan tema pejuang kemerdekaan memberikan manfaat bagi pelajar maupun masyarakat umum yang gemar melukis. Bahwa melukis perang kemerdekaan bukan sembarang menggoreskan tinta namun harus melakukan riset lebih dahulu agar konteks visualnya tepat.

“Misalnya melukis pertempuran itu kan harus tahu senjata zaman dulu yang digunakan itu bentuknya seperti apa, baju pejuang seperti apa. Kalau ternyata senjata dilukiskan senjata modern kan tidak relevan,” katanya.

Sihono mengatakan keberadaan seniman di masa perang kemerdekaan memang cukup erat. Oleh karena itu bermunculan pejuang ketika itu yang piawai melukis.

“Karena kondisi ketika itu, sehingga seniman juga ikut berjuang,” katanya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Lukisan Karya Pejuang Kemerdekaan Dipamerkan di Benteng Vredeburg Jogja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya