SOLOPOS.COM - Ilustrasi pesawat-pesawat Lion Air (Andi Rambe/JIBI/Bisnis)

Lion Air yang delay selama 6 jam di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (21/11/2015), kembali membuat maskapai ini disorot, khususnya soal penjualan tiket.

Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan meminta klarifikasi tentang penyelidikan soal Lion Air yang kembali delay dan menimbulkan kericuhan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta. Kemenhub menilai ada dua hal krusial yang harus dijelaskan oleh Lion Air.

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

“Pertama, terkait jumlah penumpang dan pesawat yang tersedia. Jumlah penumpang terdiria atas 291 dewasa, 4 anak, dan 4 bayi. Pesawat yang sudah mendapat approve pada pukul 04.30 WIB jenis Boeing 737, berkapasitas 190 hingga 200 sekian maksimalnya. Tapi penumpang yang ada hampir 300,” kata Staf Khusus Menteri Perhubungan, Hadi M Djuraid, dalam wawancara via telepon dengan Kompas TV, Minggu (22/11/2015) petang.

Ketidaksesuaian antara jumlah penumpang dengan kapasitas pesawat itulah yang ingin diselidiki Kemenhub. Pada akhirnya, manajemen Lion Air mengganti Boeing 737 dengan pesawat wide body, Airbus A330-350 yang memiliki kapasitas lebih besar. Baca: Lion Air Akui Kesalahan Internal.

“Kita lihat apakah mereka menjual tiket lebihi kapasitas,” ujar Hadi.

Hal kedua yang akan dikonfirmasikan ke Lion Air adalah soal delay management maskapai tersebut. “Ada sejumlah hal yang perlu dijelaskan. Ketika terjadi situasi ini, tidak ditemukan petugas Lion Air yang menjelaskan ke penumpang tentang apa yang terjadi dan mengatasi persoalan,” lanjut Hadi.

Namun, dia tidak buru-buru bicara soal kemungkinan sanksi yang diterima Lion Air. Dia menekankan pada penyelidikan, khususnya soal tidak singkronnya jumlah penumpang dengan pesawat. “Anda ingat delay pada Februari lalu, penyebabnya tidak singkronnya penjualan tiket dengan penyediaan pesawat.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya