SOLOPOS.COM - (Espos/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN — Wakil Bupati Klaten, Yoga Hardaya, membuka Focus Group Discussion (FGD) Pamong Budaya Desa di Gedung Sunan Pandanaran di kompleks Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) Klaten, Senin (11/10/2021) pukul 10.00 WIB.

Melalui kegiatan tersebut diharapkan setiap desa di Kabupaten Bersinar dapat memiliki pamong budaya di waktu mendatang.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Berdasarkan pantauan Solopos.com, FGD kali ini mengambil tema Mewujudkan Desa Ramah Budaya menuju Klaten Maju, Mandiri, dan Sejahtera.

Selain Wabup Klaten, hadir di kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraha (Disparbudpora) Klaten, Sri Nugroho; Ketua Harian Dewan Kesenian (Wankes) Klaten, F.X. Setyawan; perwakilan pemerintah desa (pemdes) di Klaten; perwakilan camat di Klaten; perwakilan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Klaten; dan tamu undangan lainnya.

Baca Juga: Wisata Unik di Kampung Wayang Kepuhsari

“Klaten itu gudangnya seniman dan seniwati, baik tradisional atau pun modern. Seperti seni pedalangan, ketoprak, karawitan, musik, seni rupa, dan lainnya. Saya mengapresiasi rintisan pamong budaya yang digagas Wankes. Saya berharap agar segera dicanangkan. Semoga budaya daerah tak luntur,” kata Yoga Hardaya, mewakili Bupati Klaten, Sri Mulyani, di sela-sela membuka acara FGD Pamong Budaya di Gedung Sunan Pandanaran di Kompleks RSPD Klaten, Senin (11/10/2021).

Ketua Harian Wankes Klaten, F.X. Setyawan, mengatakan FGD kali ini merupakan tahap awal mendorong setiap desa memiliki pamong budaya.

Hal ini selaras dengan program Pemkab Klaten yang mempersilakan di masing-masing desa memiliki gedung kesenian dalam rangka memajukan budaya desa.

Baca Juga:Bangkitkan Kerajinan Wayang Klaten Lewat Pengembangan Kampung Wisata

“Selama ini belum ada pamong budaya di setiap desa. Padahal itu penting sebagai ketahanan budaya di masing-masing desa. Desa ke depan memang harus ramah budaya,” katanya.

Ketua Panitia Penyelenggara FGD Pamong Budaya Desa, Untung Setyardi, mengatakan FGD kali ini menghadirkan narasumber dari Disparbudpora Klaten, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Deaa (Dispermasdes) Klaten, dan Wankes Klaten.

“FGD menjadi acara di sesi pertama. Selanjutnya, di sesi kedua ada rintisan desa ramah budaya dan pamong budaya desa [pukul 13.00 WIB].”

Baca Juga: Tertarik Menjelajah Kampung Perajin Wayang Kulit Klaten? Ini Lokasinya!

“Kami hadirkan lima desa yang menjadi pilot project desa ramah budaya. Masing-masing, Desa Temuwangi (Pedan); Desa Delanggu, Kecamatan Delanggu; Desa Danguran, Kecamatan Klaten Selatan; Desa Tijayan, Kecamatan Jatinom; Desa Ngering, Kecamatan Jogonalan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya