SOLOPOS.COM - Ilustrasi kepadatan arus lalu lintas di Jl Ciu, Bekonang, Sukoharjo. (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO — Sejumlah pengguna jalan yang menggunakan jalur alternatif melewati Jl Ciu dan Jembatan Bacem, Sukoharjo, selama penutupan Jembatan Mojo, Solo, yang sudah berlangsung selama sebulan mengaku sudah menghabiskan uang Rp500.000 hanya untuk membeli bahan bakar minyak (BBM).

Mereka harus menempuh perjalanan kurang lebih 40 menit melewati jalur alternatif tersebut. Penutupan total jembatan yang menghubungkan wilayah Pasar Kliwon, Solo-Bekonang, Mojolaban, Sukoharjo, dilakukan sejak akhir September.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Artinya, Jembatan Mojo tutup sudah lebih dari sebulan. Selama ini, banyak masyarakat yang berdomisili di Pasar Kliwon, Solo, maupun Bekonang, Mojolaban, Sukoharjo, mesti merogoh kocek lebih dalam lantaran harus melewati jalur alternatif.

Jarak dan waktu tempuh perjalanan jauh lebih panjang dan lama dibanding melewati Jembatan Mojo Solo. Padahal, proyek perbaikan Jembatan Mojo direncanakan rampung pada akhir bulan ini. Jembatan Mojo kembali dibuka untuk pengguna jalan pada awal Desember.

Dengan kata lain, para pengguna jalan harus kembali merogoh dompet lebih dalam selama sebulan mendatang. “Kalau dihitung sebulan biaya pembelian BBM bertambah tiga kali lipat. Bisa Rp500.000 sebulan selama melewati jalur alternatif,” kata seorang warga Desa Cangkol, Mojolaban, Krisna Adi Nugroho, kepada Solopos.com, Rabu (2/11/2022).

Baca Juga: Sering Hujan Lebat, Perbaikan Jembatan Mojo Solo Dikerjakan Setengah Hari

Sehari-hari, Krisna bekerja sebagai salah satu karyawan bank swasta di kawasan Purwosari, Solo. Dia saban hari melewati Jembatan Mojo untuk berangkat dan pulang kerja. Biasanya, Krisna menempuh perjalanan selama kurang lebih 30 menit melewati Jembatan Mojo Solo.

Dia mengaku menghabiskan 1,5 liter BBM jenis pertalite untuk berangkat dan pulang kerja setiap hari. Saat ini, harga BBM jenis pertalite Rp10.000 per liter. Artinya, Krisna harus menghabiskan Rp15.000 untuk membeli BBM setiap hari.

Macet Bikin Boros BBM

“Saat sore hari, jalur Jembatan Bacem-Jl Ciu kerap macet. Penumpukan kendaraan bermotor yang mengakibatkan macet parah. Otomatis, BBM juga lebih boros,” ujarnya.

Baca Juga: 3 Jembatan Sasak Bengawan Solo Hanyut, Pengendara Beralih ke Jalur Alternatif

Saat harus melewati Jl Ciu dan Jembatan Bacem, Krisna harus menempuh waktu perjalanan lebih dari satu jam dengan jarak perjalanan sekitar 20 kilometer. Dia harus rela berpanas-panasan di tengah kemacetan Jl Ciu, terutama saat sore hari, sejak Jembatan Mojo Solo ditutup.

Nasib hampir sama dialami warga Pasar Kliwon, Solo, Amirudin. Dia membuka lapak untuk berjualan di Pasar Bekonang, Mojolaban. Sebenarnya, jarak wilayah Pasar Kliwon, Solo-Bekonang, Mojolaban, tak kurang dari lima kilometer.

Waktu tempuhnya pun hanya sekitar 20 menit. Sekarang, Amirudin harus melewati Jl Ciu dengan waktu tempuh perjalanan lebih dari 45 menit. Amir menggunakan mobil untuk mengangkut barang dagangan saban hari.

Baca Juga: Viral Jembatan Sasak di Solo Hanyut saat Dilewati Orang, Pengelola: Hoaks!

“Terutama untuk membeli BBM setiap hari. Bisa dua kali lipat dibanding sebelum jembatan ditutup. Semoga awal Desember benar-benar bisa kembali dilewati pengguna jalan,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya