SOLOPOS.COM - Penutupan Jembatan Mojo Solo yang berada di perbatasan Kota Solo dan Kabupaten Sukoharjo pada Senin (26/9/2022) pada pukul 10.30 WIB. (Solopos.com/Tiara Surya Madani).

Solopos.com, SOLO — Hujan lebat yang kerap mengguyur wilayah Solo dan sekitarnya dinilai cukup menghambat pengerjaan proyek perbaikan Jembatan Mojo di Pasar Kliwon, Solo. Proyek dikerjakan setengah hari saat turun hujan lebat dengan intensitas tinggi.

Kontraktor pelaksana proyek tak mau mengambil risiko dan lebih mengutamakan keselamatan dan keamanan pekerja. Cuaca ekstrem melanda wilayah Kota Solo dan sekitarnya belakang ini.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Awan mendung menggelayut yang disusul hujan deras dengan intensitas tinggi selama berjam-jam. Padahal, dua jembatan di Sungai Bengawan Solo, yakni Jembatan Jurug dan Jembatan Mojo tengah diperbaiki.

Saat ini, perbaikan Jembatan Mojo, Solo, dalam tahap pemasangan lantai pelat baja di sisi selatan jembatan. Para pekerja harus ekstra hati-hati karena mereka bekerja tepat di atas sungai terpanjang di Jawa. Demi keselamatan dan keamanan para pekerja, pengerjaan proyek perbaikan jembatan dihentikan saat rintik hujan mulai turun.

“Pengerjaan perbaikan jembatan dilakukan separuh hari saat turun hujan lebat. Terlalu berisiko bagi para pekerja karena kerangka jembatan licin. Jika mereka terpeleset langsung jatuh ke sungai,” kata perwakilan kontraktor pelaksana proyek Jembatan Mojo, Agung Ari Widodo, saat diwawancarai Solopos.com, Minggu (23/10/2022).

Baca Juga: Omzet Anjlok, Pemilik Toko Dekat Jembatan Mojo Solo Ingin Proyek Cepat Kelar

Agung menyebut lantai beton jembatan sisi selatan telah dibongkar dan rampung pada pertengahan Oktober. Kemudian, dilanjutkan dengan pemasangan pelat panel segmental ortotropik baja secara bertahap.

Pemasangan pelat baja dilakukan secara teliti dan penuh kehati-hatian. Para pekerja harus mengukur lantai Jembatan Mojo yang menghubungkan Solo dengan Sukoharjo itu dengan pelat baja yang akan dipasang. Saat itu, mereka berdiri di sela-sela kerangka jembatan.

Pelaksana Proyek Jembatan Mojo Tetap Optimistis

“Cuaca hujan menjadi kendala dalam pekerjaan proyek perbaikan jembatan. Saat panas, proyek dikerjakan hingga malam hari untuk mengejar batas waktu hingga akhir November,” ujarnya.

Baca Juga: Lantai Jembatan Mojo Solo Mulai Dibongkar, Pekerja Ngebut hingga Malam Hari

Selain lantai jembatan, kontraktor juga akan mengganti bantalan penahan struktur jembatan atau elastomer jembatan. Kemudian, jalan jembatan bakal diaspal sebelum dibuka kembali untuk pengguna jalan.

“Para pekerja melembur untuk menyelesaikan pekerjaan hingga malam hari. Kami optimistis pengerjaan proyek perbaikan jembatan rampung tepat waktu.”

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga DPUPR Solo, Joko Supriyanto, mengatakan faktor cuaca tidak menjadi alasan dalam pengerjaan proyek perbaikan jembatan, termasuk Jembatan Mojo. Hal ini konsekuensi pengerjaan proyek saat musim penghujan.

Baca Juga: Jembatan Mojo Ditutup, Jembatan Bacem Macet hingga Simpang Telukan Sukoharjo

Kontraktor pelaksana harus merampungkan pekerjaan sesuai kontrak kerjasama. DPUPR Solo juga selalu mengevaluasi progres pekerjaan perbaikan jembatan secara berkala.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya