SOLOPOS.COM - Ketua DPRD Solo, Budi Prasetyo (ketiga dari kiri) mendampingi Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, melihat-lihat keris saat gelaran Bahana Pusaka Nusantara di Kompleks DPRD Solo, Sabtu (14/5/2022) siang. (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — DPRD Kota Solo bersama dengan Paguyuban Sutresna Tosan Aji Nunggak Semi menggelar pameran dan bursa keris Sabtu-Minggu (14-15/5/2022). Acara itu digela di Kompleks DPRD Solo.

Acara yang dibuka pada Sabtu pukul 10.30 WIB oleh Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, tersebut juga diisi dengan sarasehan, lelang, serta konsultasi keris. Ada ratusan keris yang dipamerkan dalam acara tersebut.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Keris-keris itu dipamerkan di Ruang Rapat paripurna DPRD Solo dan area parkir kendaraan pimpinan DPRD Solo. Ketua DPRD Solo, Budi Prasetyo, mengatakan kegiatan itu bertujuan mengangkat kembali budaya keris.

“Kami ingin mengangkat kembali budaya perkerisan yang ada di Solo yang selama masa pandemi tak ada kegiatan. Kemarin dari teman Nunggak Semi memohon izin untuk ambil tempat di sini,” tutur dia.

Budi berharap kegiatan itu bisa mengakselerasi kebangkitan ekonomi masyarakat Solo setelah dua tahun terpukul pandemi Covid-19. Diharapkan paguyuban-paguyuban lain ikut bergerak dipicu pameran itu.

Baca Juga: Ada Keris Jokowi di Museum Keris Solo, Begini Wujud dan Filosofinya

“Kegiatan ini sebagai salah satu wujud kepedulian mendukung program pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi. Setelah pandemi dua tahun, teman-teman pecinta keris tak bisa bergerak,” sambung dia.

Budi menjelaskan keris yang dipamerkan dalam acara itu lumayan banyak yang masuk kategori pusaka. Seperti keris koleksi Hery Suryo Wibowo yang berjenis keris lurus kinatah dan dhapur Jalak Tilam Sari.

Keris itu bertangguh Ngayogyakarta Hamengku Buwono VIII dan pamor Kinatah Kala Makara. Ada juga keris Luk 11 Tinatah dengan dhapur Nagasinga, pamor Woswutah, serta tangguh Mataram Sultan Agung. Keris yang merupakan koleksi Helmawan itu menggunakan warangka Ladrang Widengan dan Pendhok Cendanawangi Surakarta.

Tak kalah menarik keris Luk 7 Kamaragon dengan dhapur Megantara. Keris yang juga koleksi Hery Suryo Wibowo itu mempunyai pamor Pangawak Waja dengan tangguh Majapahit. “Ada banyak keris yang dipamerkan, termasuk keris-keris pusaka. Banyak yang tertarik,” ungkap Budi.

Baca Juga: Rumdin Bupati Karanganyar Direhabilitasi, Keris Kiai Pamot Dipindah

Wawali Solo, Teguh Prakosa, mengapresiasi kegiatan Bahana Pusaka Nusantara di Kompleks DPRD Solo tersebut. Menurut dia sepanjang kegiatan itu bermanfaat, Kompleks DPRD Solo bisa dimanfaatkan untuk acara apa saja.

Apalagi untuk pameran dan bursa keris yang merupakan warisan budaya luhur bangsa Indonesia dan sudah diakui dunia. “Karena sebelum NKRI berdiri di banyak kerajaan-kerajaan dengan peninggalan budaya luhur,” ujar dia.

Teguh mengaku tidak mengkoleksi keris-keris pusaka, walau dia memiliki keris yang diwariskan dari kakek dan orang tuanya. Keris itu sampai sekarang masih dia simpan dengan baik di rumahnya.

“Dari orang tua saya, dari eyang saya, ada. Tak [saya] bawa, tapi kan sudah tidak perlu dipamerkan lagi. Tapi sebagai orang Solo yang punya budaya Jawa, dekat dengan Keraton ya ironis lah kalau hal ini [keris] tidak punya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya