SOLOPOS.COM - Ledakan di kawasan industri Tiongkok (JIBI/Reuters/ilustrasi)

Ledakan di Tianjian, Tiongkok sempat meresahkan warga sekitar lokasi kejadian.

Solopos.com, BEIJING — Ledakan kuat yang terjadi di kawasan industri di Tianjin, Tiongkok, Rabu (12/8/2015) malam, menelan korban hingga 50 orang, 17 orang di antaranya adalah pemadan kebakaran.

Promosi Wealth Management BRI Prioritas Raih Penghargaan Asia Trailblazer Awards 2024

Dilansir Solopos.com sebelumnya, dua kali ledakan yang terjadi di Tianjin tersebut menyebabkan kematian 44 orang termasuk 12 pemadam kebakaran. Terpantau hingga Kamis, (13/8/2015) malam, dilaporkan Kantor Berita Xinhua, korban meninggal meningkat hingga 50 orang. Sebanyak 17 pemadam kebakaran turut menjadi korban tewas.

Sementara itu, pihak Tianjin Port Group Co menyatakan puluhan karyawan belum ditemukan dan penyisiran terus dilakukan.

Korban luka-luka pun meningkat, dari yang sebelumnya dilaporkan sekitar 520 orang, hingga Kamis malam menjadi 701 orang. Lebih dari 70 orang berada dalam kondisi kritis.

Ledakan yang terjadi di gudang penyimpanan bahan nuklir dan biokimia tersebut sempat membersitkan kekhawatiran di benak warga Tianjin tentang dampak lingkungan yang tercemar.

Terkait dengan itu, Kepala Biro Lingkungan di Tianjin, Wen Wurui menjelaskan kondisi udara di tempat tersebut dalam kondisi normal, meski asap beracun sempat terdeteksi di udara, beberapa saat setelah ledakan terjadi.

Menurut keterangan Wen Wurui, Rabu, sekitar pukul 16.00 sore waktu setempat, polisi mendeteksi kepadatan gas beracun tinggi. Gas berbahaya yang membumbung di udara mengandung sulfur dioksida, karbon monoksida, dan nitrogen oksida. Gas beracun tersebut berada pada jarak 500 meter-2 kilometer dari ledakan api.

Wen menjelaskan, 17 stasiun pemantau udara dan lima stasiun pemantau air telah menguji kondisi udara dan air di Tianjin. Pada Kamis, sekitar pukul 04.00 pagi waktu setempat, kepadatan gas beracun di udara mulai berkurang.

Selanjutnya, pada Kamis, sekitar 05.30 pagi, kepadatan udara beracun semakin menguap dan mendekati kondisi normal. Hal tersebut terus berlangsung hingga Kamis, pukul 11.00 menjelang siang. Gas beracun dalam tingkat kisaran normal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya