SOLOPOS.COM - Ilustrasi (powerrecruitment.)

Solopos.com, SOLO — Mencari pekerjaan melalui portal atau aplikasi penyedia lowongan kerja kini menjadi pilihan efektif bagi sebagian pencari kerja, khususnya para pencari kerja yang masih berusia muda atau fresh graduate.

Selain harus menyiapkan kompetensi, tampaknya para pencari kerja atau jobseeker harus menyiapkan berbagai berkas pendukung lamaran serta kompetensi yang mereka miliki.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Persaingan semakin ketat. Solopos.com pernah menuliskan tingkat pengangguran terbuka pengangguran di Kota Solo naik tajam selama dua tahun pandemi Covid-19. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Solo, tingkat pengangguran pada 2019 sebesar 4,16% kemudian naik menjadi 7,92% pada 2020. Angka itu sedikit turun pada 2021 menjadi 7,85%.

Kemudian data BPS menunjukkan  TPT di Jawa Tengah pada Agustus 2021 mencapai 5,95% dengan tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) 69,58%.

Nindy, 23, lulus dari salah satu kampus negeri di Solo pada akhir 2021 lalu. Ia memutuskan untuk mencari kerja di Solo. Beberapa minggu usai wisuda, ia mencoba peruntungan melamar pekerjaan secara konvensional dengan mengirimkan berkas ke perusahaan yang ia tuju.

Baca Juga: Kadisnaker Solo: Aplikasi Lowongan Kerja Banyak Disukai karena Praktis

Saat diwawancara Solopos.com, Rabu (14/9/2022), Nindy mengaku ia pernah sekali melamar ke sebuah perusahaan di luar Solo. Ia kemudian mengirimkan berkas.

“Sekali lamar kerjaan ya sekitar Rp40.000 luar kota. Kalau dalam kota ya Rp25.000,” kata dia kepada Solopos.

Ia tak tahu betul kapan ia mendapat kabar bila lamaran itu sudah diproses, atau bahkan ditolak oleh perusahaan. Kemudian ia menjajal salah satu aplikasi penyedia lowongan pekerjaan.

“Jadi ya cuma nunggu aja kalau nglamar langsung [tanpa aplikasi]. Kemudian aku coba pakai aplikasi lah,” kata dia.

Dalam dua bulan, Nindy melamar 10 pekerjaan yang tersedia di aplikasi. Bila ia melamar dengan aplikasi, ia hanya butuh menyiapkan file surat lamaran kerja, file curriculum vitae sekaligus foto diri, dan portofolio bila perusahaan memintanya.

“Waktu pertama pakai aplikasi, aku langsung daftar 10 itu dengan file yang sama. Cuma lamaran, CV, portofolio kalau diminta,” jelasnya sambil tertawa.

Baca Juga: Pengelola Baru Siap Pekerjakan Lagi Eks Karyawan Mal Malioboro & Hotel Ibis

Nindy menilai, proses recruitment melalui aplikasi lebih memudahkan dia. Usai melamar, ia bisa memantau sejauh mana perusahaan memproses lamarannya.

“Bagusnya lagi kita enggak perlu cetak CV, foto. Kita upload saja ke aplikasi. Kita tahu prosesnya sampai mana. Dari berkas sudah dibaca, disaring. Kalau ngirim berkas langsung kita enggak tahu,” tutur dia.

Tiga dari 10 pekerjaan yang ia lamar lolos. Perusahaan kemudian melanjutkan proses perekrutan melalui email.

“Kemudian aku dapat email untuk tes lanjutan. Di sini memang kelihatan banget, lebih cepat dibanding kita ngelamar langsung pakai berkas ya,” kata dia.

Baca Juga: Mau Ambil BLT BBM ke Kantor Pos? Jangan Lupa Bawa Surat Ini Ya!

Sementara Marshella, 22, memilih aplikasi penyedia lowongan kerja dibanding harus melamar langsung ke perusahaan.

Di masa transisi usai lulus hingga mendapat kerja, ia merasa aplikasi penyedia lowongan pekerjaan adalah cara efektif yang bisa ia pilih saat mencari pekerjaan secara cepat.

“Dulu kayak masa transisi kuliah cari beberapa kerjaan. Aku enggak pakai satu aplikasi saja,” kata warga Kelurahan Bumi, Kecamatan Laweyan itu.

Dengan apliaksi penyedia lowongan kerja adalah ia bisa memfilter pekerjaan mana yang sesuai dengan kualifikasinya. Ia bisa menyaring pekerjaan sesuai bidang, gaji, kompetensi, dan wilayah penempatannya.

“Dari situ aku coba cari lowongan yang ada di sekitar Solo. Aku bisa cari [berdasarkan] perkiraan gaji atau nanti cari kerjaan part time, atau sesuaikan lokasinya,” kata dia.

Ia melamar tiga pekerjaan sekaligus. Dalam lima hari, ketiga lamaran yang ia masukkan langsung mendapat respon dari perusahaan. Marshella menerima email balasan untuk mengikuti tes lanjutan.



Baca Juga: Harga Tanah di Sragen Melambung Tinggi Bikin 3 Investor Mundur

“Ketiganya kita bisa cek CV kita ini udah dibaca belum. Dari ketiganya sudah dibaca semu. Tapi respon tercepat dari start up tempatku bekerja sekarang, kurang dari lima hari langsung dapat tawaran langsung email,” kata dia.

Menurutnya, proses perekrutan melalui aplikasi penyedia lowongan kerja jauh lebih efektif dibanding ia harus melamar langsung dengan membawa lembaran berkas. Selain itu, ia menilai beberapa perusahaan sudah mulai menerapkan sistem CV Applicant Tracking System (ATS) Friendly. Sebuah sistem di mana perusahaan bisa menyortir CV yang sesuai melalui software atau aplikasi.

“Beda banget. Aplikasi ini sangat ngebantu pelamar dan perusahaan. Progresnya signifikan. Kantor juga sekaran sudah mulai digital. Beberapa HR pengecekan lewat ATS Friendly,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya