SOLOPOS.COM - Bupati Klaten, Sri Mulyani. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATENBupati Klaten, Sri Mulyani, kembali menegaskan penolakannya terhadap rencana pengembangan jalan tol lingkar timur-selatan Kota Surakarta. Pasalnya, rencana itu bakal menggilas puluhan ha sawah di Klaten.

“Saya tidak setuju [rencana tol lingkar tumur-selatan Kota Surakarta]. Pertimbangan bahwa jalan tol PSN [proyek tol Solo-Jogja] sudah menggunakan sawah di Klaten 300 ha. Nanti kalau ada tol lingkar selatan mengurangi sawah lagi. Kasihan anak-cucu kita nanti mau makan apa kalau lahan pertanian digunakan untuk tol terus,” kata Mulyani saat ditemui di Pendapa Pemkab Klaten, Senin (2/1/2023).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Mulyani mengatakan saat ini lahan sawah dilindungi (LSD) di Kabupaten Bersinar berkurang untuk kepentingan industri serta permukiman. Dia berharap luas lahan pertanian terutama lahan sawah dilindungi tak terus berkurang.

“LSD Klaten sudah berkurang banyak untuk industri, permukiman, dan bermacam-macam. Iya, akan lebih baik jalur yang ada diperlebar saja, diperbaiki saja,” ungkap dia.

Sebelumnya, rencana awal pembangunan jalan tol lingkar timur-selatan Kota Surakarta itu bakal melintasi tiga kabupaten salah satunya Klaten. Wilayah Klaten yang diproyeksikan dilintasi jalan tersebut tersebar di delapan desa yang berada di Kecamatan Polanharjo, Delanggu, dan Wonosari.

Saat ini, rencana pembangunan jalan tol lingkar timur-selatan itu baru tahapan studi kelayakan atau feasibility study (FS).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten, Widiyanti, menjelaskan dari informasi yang dia terima diperkirakan 30 ha sawah yang bakal terdampak. Jika dihitung, potensi panen padi sekitar 5 ton gabah kering giling (GKG) per ha. Rata-rata per tahun, ada tiga kali musim tanam.

Artinya, total luas tanam di sawah terdampak mencapai 90 ha. Dengan luasan itu, potensi hasil panen selama setahun bisa mencapai 450 ton GKG.

“Padahal, jalan tol itu selain sawah ada perumahan yang ikut terkena dari kegiatan tol. Ketika ada rumah yang terkena, otomatis mencari lahan pengganti dan ujung-ujungnya lokasi rumah pengganti menggunakan sawah,” jelas Widiyanti.

Widiyanti berharap rencana pembangunan jalan tol lingkar timur-selatan Kota Surakarta yang bakal melintasi wilayah Klaten itu belum final.

“Kalau melihat dari aspek penyediaan pangan, mudah-mudahan tidak sampai mengurangi sawah,” kata Widiyanti.

Di sisi lain, pada proyek pembangunan jalan tol Solo-Jogja luas sawah di Klaten berkurang. Total sawah yang terdampak pembangunan tol seluas 375 ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya