SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembangunan tol.( jnktollroad.com)

Solopos.com, KLATEN — Sejumlah desa di Klaten disurvei terkait rencana pembangunan jalan tol lingkar timur-selatan Kota Surakarta. Tim tersebut melakukan feasibility study (FS) studi kelayakan terkait rencana tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, studi kelayakan dilakukan melalui konsultan perencana PT Virama Karya. Perwakilan dari PT tersebut mendatangi Pemkab Klaten dan menggelar rapat dengan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD), Selasa (27/12/2022) siang.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Tim desain dari konsultan studi kelayakan, Abdul Rosyid, mengatakan rencana pengembangan jalan tol lingkar timur-selatan Kota Surakarta itu masih dalam tahap studi kelayakan.

Abdul menjelaskan kajian dilakukan tidak hanya dari sisi teknis. Kajian juga memperhitungkan kondisi jalan yang saat ini sudah ada.

“Saat ini masih studi kelayakan. Semua masih dikaji. Tidak hanya dari sisi teknis, tetapi juga dari sisi demand dengan jalan existing yang sudah ada. Apakah itu sudah terpenuhi lalu lintas. Kan perencanaan jalan tidak hanya tahun sekarang tetapi tahun ke depan apakah masih perlu ada pengembangan jalan, terutama jalan tol atau jalan lingkar biasa. Ini yang masih dikaji,” kata Abdul saat ditemui seusai menggelar pertemuan dengan Pemkab Klaten, Selasa.

Baca Juga: Rencana Pembangunan Jalan Tol Lingkar Luar Solo, DPUPR: Masih Studi Kelayakan

Abdul menjelaskan survei dilakukan di tiga kabupaten meliputi Sukoharjo, Karanganyar, dan Klaten.

“Daerah-daerah yang kena itu baru perkiraan awal. Sebenarnya perencanaan sudah banyak. Sejak 2016 sudah ada beberapa perencanaan. Dari perencanaan itu, coba kami kaji,” ungkap Abdul.

Soal kepastian pembangunan jalan tol lingkar timur-selatan itu, Abdul kembali menegaskan saat ini masih dalam tahap studi kelayakan. Kepastian soal pembangunan jalan tol itu masih menunggu hasil studi kelayakan serta kajian lainnya.

Abdul menerangkan studi kelayakan terkait rencana tersebut tak hanya kali ini. Pada 2016, sudah ada studi kelayakan. Hanya, waktu itu Klaten belum masuk rencana awal.

Baca Juga: Awas, BMKG Sebut Cuaca Ekstrem di Soloraya pada 28-30 Desember 2022

Abdul membenarkan awalnya rencana itu berupa pengembangan jalur lingkar biasa. Seiring pengembangan jalan tol Solo-Jogja, muncul rencana pengembangan jalan tol lingkar timur-selatan Kota Surakarta. Rencananya, jalur tol lingkar itu menyambungkan jalan tol Solo-Jogja dengan jalan tol Solo-Ngawi.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Perencanaan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Klaten, Pandu Wirabangsa, mengatakan pertemuan dengan konsultan perencana studi kelayakan tersebut dimaksudkan mendapatkan informasi ihwal rencana pengembangan jalan lingkar tersebut.

Pasalnya, Pemkab mengetahui jika pengembangan jalur lingkar itu hanya jalur lingkar biasa. Hal itu berdasarkan pertemuan yang digelar Oktober 2022 lalu bersama perwakilan dari kabupaten lainnya di Soloraya. Belakangan, rencana pengembangan jalur lingkar yang dilakukan, yakni jalan tol lingkar timur-selatan Kota Surakarta.

“Yang kami tahu itu jalan lingkar timur-selatan Solo. Teman-teman di Soloraya memahaminya juga itu. Ternyata ada perubahan yang sangat cepat, sekarang menjadi jalan tol lingkar timur-selatan. Posisi saat ini baru studi kelayakan,” kata Pandu.

Baca Juga: Warga Klaten Dilarang Nyalakan Mercon saat Malam Tahun Baru, Kembang Api Boleh

Pada peta awal, panjang jalan tol lingkar timur-selatan Kota Surakarta yang melintasi Klaten sekitar 7,5 km di delapan desa yang tersebar di tiga kecamatan. Masing-masing Kecamatan Polanharjo (Desa Kranggan), Delanggu (Desa Kepanjen, Segaran, dan Gatak), dan Wonosari (Desa Boto, Sekaran, Bentangan, dan Duwet).

“Kalau di trase sementara seperti itu [menyambung dengan jalan tol Solo-Jogja]. Tetapi yang perlu dipahami ini baru studi kelayakan,” ungkap dia.

Pandu menjelaskan masukan dari Pemkab terutama yang menyangkut hal krusial seperti masalah ketahanan pangan. Pada peta awal rencana itu melintasi lahan pertanian di wilayah yang merupakan daerah ketahanan pangan di Klaten.

Pandu mengatakan pada pertemuan dengan konsultan tersebut Pemkab memberikan banyak masukan terutama menyangkut hal krusial. Seperti soal lahan pertanian terdampak, analisis terkait potensi dampak dari jalan tol tersebut, serta aspek teknis.

Baca Juga: Ini Dia Daftar Umbul Baru di Klaten, Layak Dikunjungi saat Momen Liburan

“Harus dipahami, wilayah di sana itu salah satu wilayah intinya inti ketahanan pangan di Klaten. Kalau istilah dari Dinas Pertanian itu menjadi dada menthoknya Klaten terkait ketahanan pangan,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya