SOLOPOS.COM - Prajurit TNI sedang membantu warga yang mengungsi ke Kenyam, Minggu (26/3/2023). (ANTARA/HO-Yonif Raider 514/SY)

Solopos.com, JAYAPURA — Seorang prajurit TNI gugur di wilayah Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (17/4/2023) yang kronologinya akibat diserang rentetan tembakan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Prajurit tersebut gugur saat sedang melaksanakan tugas mencari Pilot Susi Air Phillip Mehrtens yang disandera. Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel Kav. Herman Taryaman mengatakan prajurit tengah bertugas bersama Satgas Yonif 321/GT.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Korban bernama Pratu Miftahul Arifin gugur setelah tertembak dan terjatuh ke jurang, ” jelas Herman Taryaman, Minggu (18/4/2023), mengutip Antara.

Dia mengaku belum bisa memastikan berapa korban yang gugur dalam insiden tersebut karena upaya evakuasi sedang dilakukan.

“Cuaca tidak menentu hingga memengaruhi proses pemantauan, evakuasi, dan koordinasi dengan pasukan di lapangan,” jelasnya.

Sementara informasi beredar di internet menyebut serangan KKB menyasar Tim Gabungan Satgas Yonif R 321/GT dengan satuan lainnya menyebabkan enam prajurit gugur dan 30 orang lainnya belum diketahui nasibnya.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono menyampaikan hal senada. 

“Sampai Minggu pukul 14.03 WIB, informasi yang saya terima secara fisik baru satu orang. Hanya satu orang atas nama Pratu Arifin. Informasi yang lain belum kami dapatkan karena kesulitan untuk mencapai lokasi akibat cuaca tidak menentu,” ujar Julius dalam konferensi pers di Balai Wartawan Puspen TNI Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu.

Ia mengatakan Pratu Arifin, sapaan akrab Pratu Miftahul Arifin, gugur pada Sabtu (15/4/2023) pukul 16.30 WIT.

Julius menjelaskan Pratu Arifin pada awalnya bersama dengan rombongan Satgas Yonif R 321/GT yang bertugas di Mugi sedang mencoba menyisir wilayah itu untuk mendekati posisi Pilot Susi Air Phillip Mehrtens yang disandera KKB.

Namun kemudian, ada serangan dari KKB yang menyebabkan Pratu Arifin terjatuh ke jurang kedalaman 15 meter.

“Ketika mencoba untuk menolong, tetapi mendapatkan serangan ulang. Kondisi lainnya masih dalam tahap pendalaman,” lanjut dia.

Terkait dengan insiden itu, Julius mengimbau seluruh pihak untuk menerima informasi resmi dari Puspen TNI, termasuk tidak langsung mempercayai informasi mengenai adanya enam prajurit TNI yang gugur dalam insiden di Nduga tersebut.

“Sekali lagi, saya mohon untuk mengambil informasi dari kami agar tidak simpang siur,” kata dia.

Julius meminta dukungan semua pihak terkait dengan keberhasilan operasi penyelamatan Pilot Susi Air yang tengah disandera itu. Ia meminta doa masyarakat agar almarhum Pratu Arifin diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.

“Kita berdoa agar almarhum dapat diterima di sisi-Nya,” ucap dia.

 

Sumber: Antara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya