Krisis klub Parma mencapai puncaknya. Parma harus bermain di kompetisi Serie D musim depan.
Solopos.com, PARMA— Klub sepak bola Italia, Parma, akhirnya resmi bangkrut. Krisis klub legendaris Italia itu mencapai puncaknya musim ini. akibat kejadian tragis tersebut Parma harus bermain di Serie D musim depan.
Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?
Dilansir Footballitalia, Selasa (23/6/2015), krisis klub Parma membuat klubnya harga sahamnya hanya dihargai sebesar Rp15.000 atau kurang lebih sama saat kita membeli dua liter bensin premium.
Kebangkrutan Parma harus terjadi karena hingga batas waktu lelang, tidak ada calon investor yang berminat membeli klub Italia tersebut. Krisis klub Parma membuatnya memiliki utang 280 juta euro atau Rp3 triliun.
Para administrator Parma FC, seperti Angelo Anedda dan Alberto Guion, menyampaikan berita buruk ini pada Senin (22/6/2015) pukul 14.00 waktu setempat, tidak ada penawaran yang telah diterima untuk mendapatkan saham klub. Hal itu menyebabkan Parma resmi bangkrut.
Usaha keras manajemen untuk menyelamatkan krisis klub Parma agar tidak terdegradasi ke Serie D menjadi sia-sia. Batas akhir pendaftaran klub ke Serie B pada 28 Juni 2015, tidak mungkin bisa dipenuhi Parma.
Sebagaimana diberitakan Solopos.com sebelumnya, krisis klub Parma membuat mantan presiden Tomasso Ghirardi dan ofisial klub, Pietro Leonardi, dihukum empat bulan tidak boleh beraktivitas di sepak bola oleh Lega Calcio.
Parma sudah tidak mampu membayar gaji dan staf pelatih selama tujuh bulan terakhir. Krisis klub yang bermarkas di Ennio Tardini semakin memburuk setelah tidak mampu membeli air minum kemasan dan para pemain harus mencuci baju mereka sendiri.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
