SOLOPOS.COM - Warga melihat kondisi Masjid Raya Kajai yang rusak akibat gempa bumi di Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Jumat (25/2/2022). (Antara/Altas Maulana)

Solopos.com, SIMPANG EMPAT — Satu korban tertimpa timbunan runtuhan Masjid Raya Kajai di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, berhasil dievakuasi, namun sudah dalam keadaan meninggal dunia.

“Korban berhasil dievakuasi pada Jumat malam sekitar pukul 21.00 WIB,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pasaman Barat Jon Edwar di Simpang Empat, Sabtu (26/2/2022).

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Korban bernama Anismar, 70, diketahui tertimpa reruntuhan sejak Jumat (25/2/2022) pukul 17.00 WIB. Evakuasi dilakukan menggunakan alat berat atau eskavator karena korban tertimbun reruntuhan beton masjid di Kecamatan Talamau itu.

Baca juga: Foto-Foto Dampak Kerusakan Akibat Gempa di Pasaman Barat Sumbar

“Evakuasi sedikit terkendala karena hujan lebat melanda daerah Kajai pada Jumat malam. Namun berkat kerja sama yang baik, korban bisa dikeluarkan dari reruntuhan,” kata John Edwar.

Saat itu, katanya, belum diketahui ada warga tertimbun reruntuhan masjid yang roboh itu. Saat gempa terjadi, pada pagi ada kegiatan membaca Yasin di masjid itu. Ketika itu korban yang sudah berusia 70 tahun diduga tidak bisa melarikan diri keluar masjid bersama warga lainnya.

Sementara itu, pasca kejadian gempa bumi yang terjadi Jumat (25/2/2022), Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat, menetapkan masa tanggap darurat gempa 14 hari ke depan mulai 24 Februari hingga 10 Maret 2022.

Baca juga: Ratusan Rumah Dilaporkan Roboh Akibat Gempa M 6,2 di Pasaman Sumbar

Bupati Pasaman Barat Hamsuardi mengatakan telah mengeluarkan Surat Keputusan Bupati Pasaman Barat tentang Masa Tanggap Darurat Gempa Bumi. Menurutnya selama masa tanggap darurat itu pihaknya akan melakukan langkah-langkah penanganan dampak gempa bumi itu.

“Di antara yang akan dilakukan adalah pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi dan sumber daya, membuat langkah-langkah perencanaan dan penanggulangan bencana sesuai aturan yang berlaku dan membuat rencana kebutuhan belanja dan sumber biaya,” katanya di Simpang Empat, Jumat.

Dia menjelaskan pihaknya juga telah mendirikan posko tempat pengungsian utama di halaman kantor bupati dan sejumlah lokasi di Kajai Talamau. Hingga Jumat malam, warga di Kajai Kecamatan Talamau mendirikan tenda darurat di luar rumah.

Baca juga: Gempa Magnitudo 6,2 Guncang Sumbar, Sejumlah Bangunan Rusak

Mereka masih takut dengan gempa susulan dan merobohkan rumah mereka. Sementara Pemkab Pasaman Barat, PMI, TNI dan Polri serta relawan terus memberikan bantuan tenaga untuk evakuasi dan menyalurkan bantuan makanan.

Data sementara dampak gempa di Pasaman Barat meninggal dunia empat orang, luka berat 19 orang, luka sedang tujuh orang dan luka ringan 36 orang. Bangunan yang rusak sekitar 5.000 unit, pengungsi 10.000 orang, 35 titik pengungsi dan dipusatkan di halaman kantor bupati setempat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya