SOLOPOS.COM - Jalur Pedestrian di Kolam Renang Kartika Sragen yang terlihat dekat plasa kuliner sebagai fasilitas baru di kolam renang setempat, Kamis (15/12/2022). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN–Kolam Renang Kartika yang terletak di Jl. Veteran Kroyo, Karangmalang, Sragen, resmi dibuka setelah selesai direvitalisasi dengan dana alokasi khusus (DAK) senilai Rp3,3 miliar, Kamis (15/12/2022).

Meskipun tampilannya baru, tiket masuk ke kolam hanya Rp5.000 per orang untuk hari libur dan pelajar hanya Rp1.500 per orang.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kolam renang tersebut diresmikan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati secara simbolis dengan memotong pita di pintu masuk.

Bupati menjadi pengunjung pertama setelah tutup sejak pandemi Covid-19 lalu. Pembayaran tiket masuknya pun menggunakan pembayaran nontunai, yakni dengan QRIS.

Kabid Destinasi Pariwisata Disparpora Sragen, Y. Wahyu Aji Widodo, saat berbincang dengan wartawan, Kamis, mengungkapkan dengan anggaran DAK Rp3,3 miliar itu digunakan untuk penataan kawasan kolam renang. Dia menyebut ada sembilan kegiatan dalam proyek DAK 2022 itu, yakni plasa kuliner, plasa pengunjung, 10 gazebo, tempat ibadah, jalur pedestrian, toilet, TPS 3R, area parkir, dan landscape.

Baca Juga: Kolam Renang Kartika Dilengkapi 10 Stan Foodcourt, Warga Tak Sabar Ingin Piknik

Dia menyatakan pembangunan tersebut tidak menyentuh tiga kolam renang yang sudah ada karena ketentuan DAK tidak boleh menyentuh kolam.

“Meskipun fasilitas baru harga tiket tetap murah. Tiket hari biasa Rp4.000 per orang untuk umum dan Rp2.500 per orang untuk pelajar. Sedangkan harga tiket di hari libur Rp5.000 per orang untuk umum dan Rp1.500 per orang untuk pelajar. Khusus pelajar ini syaratnya membawa kartu pelajar atau kartu identitas anak atau KIA,” ujar Aji, sapaan akrabnya.

Pengelola Kolam Renang Kartika Sragen Ponang Supriyono menambahkan pada 2023 masih ada rencana pembangunan lanjutan. Dia mengayakan sesuai perencanaan pembangunan tourism information center (TIC) dan pagar depan yang posisinya agak doyong. Ponang belum tahu anggaran.

“Awalnya rencana untuk membangun kolam renang dengan standar nasional, tetapi berdasarkan kajian sepertinya lokasi ini tidak layak untuk standar nasional. Kalau dengan standar nasional maka harus ada tribun. Kalau bangun tribun maka dua kolam anak hilang. Tanahnya habis. Maka kolam renang ini bukan untuk prestasi tetapi untuk rekreasi,” ujarnya.

Sementara itu Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sragen Subono mengatakan dalam pembangunan kolam renang itu memang untuk pariwisata bukan untuk olahraga karena yang dibangun lingkungannya bukan kolamnya.

Baca Juga: Ini Daftar & Harga Tiket Masuk Objek Wisata di Sragen Saat Lebaran

“Saya dapat informasi tahun depan dibangun kolamnya. Kalau jadi dibangun maka bisa koordinasi dengan KONI. Kalau untuk olahraga yang penting ukirannya panjang, lebar, dan kedalaman sesuai standar,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya