SOLOPOS.COM - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan memberikan sambutan saat Forum Pikiran, Akal dan Nalar (Roadshow Polmark Indonesia dan Partai Amanat Nasional) di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (5/3/2019). - ANTARA/Didik Suhartono

Solopos.com, SOLO—Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan tidak membantah berbagai analisis yang berkembang bahwa Koalisi Indonesia Bersatu diciptakan untuk mengakomodasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo maju sebagai capres pada Pemilu 2024.

Zulhas, panggilannya, juga mengiyakan berbagai analisis kelompok atau orang-orang pro Anies Baswedan yang menganalis koalisi Partai Golkar, PAN dan PPP itu sebagai kendaraan Gubernur DKI Jakarta itu maju Pilpres 2024.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Seperti diketahui, ada konstelasi yang membuat Ganjar Pranowo tidak akan dicalonkan oleh PDIP. Bahkan, kata pengamat politik yang juga tuan rumah podcast Refly Harun, berdasarkan bocoran politikus PDIP Masinton Pasaribu, Ganjar adalah non in the list di PDIP sebagai capres. Tapi di sisi lain beberapa pengamat menyebut Ganjar adalah putra mahkota dari kekuasaan sekarang.

Baca Juga: Berkoalisi dengan Golkar dan PPP, Sekjen PAN: Tidak Ada Inisiator

“Karena itu, kalau misalnya the worst scenario tidak di-endorse oleh PDIP yang notabene 128 kursi yang bisa mengajukan calon secara mandiri, maka yang akan dipakai kendaraan ini terutama Golkar. Karena Golkar dengan 85 kursi dia gandeng satu saja kecuali PPP dapat. Gandeng Golkar PAN oke, Golkar PKB oke yang penting kuncinya di Golkar. Karena itu ada istilah atau isu goyang-goyang posisi Airlangga. Apakah ini disiapkan untuk kendaraan Ganjar incase the worst scenario?”

“Analisis begitu juga boleh.Memang demokrasi kan begitu. Politik itu kan seni, segala macam bisa terjadi,” ujar Zulkifli Hasan dalam wawancara dengan Refly Harun Podcast di akun YouTube Refly Harun seperti dikutip Solopos.com, Rabu (18/5/2022).

“Bisa [Anies], kenapa tidak bisa? Karena Anies ranking satu atau ranking dua. Kenapa tidak kan?

Baca Juga: Pengamat: Koalisi Golkar, PAN, dan PPP Tinggal Tentukan Capres-Cawapres

Meski demikian, Zulhas menyatakan koalisinya belum membahas capres-cawapres. “Tapi yang pasti memang kesepakatan kami belum bicara capres cawapres. Karena kalau kita bicara capres cawapres sudah bertengkar dulu,” ujarnya.

Zulhas menambahkan bersama Golkar dan PPP saat ini tim sedang bertemu merumuskan untuk Indonesia yang berdaulat itu apa yang harus dilakukan.

“Kita akan rumuskan nanti konsep, gagasan, Indonesia itu kan visinya tetap tidak berubah. Kan kita merdeka agar bersatu dan bersatu itu maka kita bisa stabil dan stabil itu kita berdaulat. Kedaulatan itu pada zaman Bung Karno dirumuskan dalam pembangunan semesta berencana, zaman Presiden Soeharto dalam GBHN dan waktu pilpres ada visi misi presiden,” kata Zulhas.

Baca Juga: PAN Galang Koalisi dengan Golkar dan PPP, Ada Agenda Terselubung?

Hal yang pasti, kata Ketum PAN, Koalisi Indonesia Bersatu tidak eksklusif hanya untuk Golkar, PAN dan PPP melainkan terbuka bagi parpol lain dan capres berpotensial lainnya. Zulhas sering melakukan pertemuan dengan berbagai tokoh seperti Anies Baswedan, Ridwan kamil, Sandiaga Uno, hingga Erick Thohir.

“Kalau nanti dari Golkar ingin mengajukan nama Pak Airlangga ya itu hak Golkar. PPP juga begitu,” kata dia.

Koalisi Indonesia Bersatu, kata Zulhas, juga bertujuan agar Indonesia tidak larut dalam pembelahan politik berlarut-larut. Dengan demikian, diharapkan muncul setidaknya tiga capres dalam Pilpres 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya