Solopos.com, TENERIFFE – Mayang Prasetyo, 28, seorang wanita pria (waria) asal Indonesia menjadi korban pembunuhan sadis di Teneriffe, Queensland, Australia. Tubuhnya dimutilasi lalu dimasak suaminya, Marcus Peter Volke, 28, yang seorang warga negara Australia. Bagaimana sebenarnya kisah drama cinta mereka?
Seperti diberitakan laman aneka berita Daily Mail, Senin (6/10/2014), Peter Volke akhirnya memilih mengakhiri hidupnya dengan cara menggorok lehernya sendiri di dekat sampah, sekitar 100 meter dari tempat tinggalnya. Mengakhiri hidup dengan bunuh diri itu ia pilih saat polisi mengendus perbuatannya, Sabtu (4/10/2014) malam.
Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500
Olah tempat kejadian perkara, Sabtu (5_10_2014). (Couriermail.com)
Berdasarkan informasi yang terpantau di laman Facebooknya, Peter Volke menjalin hubungan kasih dengan Mayang sejak awal Agustus 2013. Keduanya berkenalan saat sama-sama belajar bahasa Jerman di Gothe Institut, Surabaya. Kala itu, Mayang dikenal sebagai waria pekerja seks komersial (PSK) yang berpenghasilan tinggi. Ia bahkan tak ragu mematok harga US$200-US$500 atau Rp2,4 juta-Rp6 juta untuk satu jam layanan seksual.
Dorithy Volke, ibunda Peter mengakui anaknya dan Mayang menjalin hubungan lebih dekat saat kedua sama-sama bekerja sebagai juru masak di sebuah kapal pesiar. Pada akhirnya, keduanya memutuskan menikah pada akhir bulan November atau Desember 2013.
Salah seorang teman dekat Peter Volke dan Mayang yang tak mau disebutkan jati dirinya mengaku mereka terlihat sangat senang saat memutuskan untuk hidup bersama pada bulan Agustus 2013 lalu. Ia menyebut Volke merupakan sosok pria yang pemalu dan tidak terlalu banyak bicara.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
