SOLOPOS.COM - Ilustrasi kegiatan pameran UMKM yang diselenggarakan GOTO serta para mitra strategis. (Istimewa/GOTO)

Solopos.com, JAKARTA — Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) tercatat masih membukukan rugi bersih sebesar Rp20,9 triliun hingga kuartal III/2022. Rugi ini membengkak 32 persen dibandingkan dengan posisi rugi kuartal ketiga tahun lalu sebesar Rp15,8 triliun.

Sebagai informasi, angka itu merupakan hasil dari proforma yang menggabungkan Gojek dan Tokopedia. Selain itu, rugi bersih GOTO mengalami penurunan 10,8 persen quartal on quartal (qoq) dibandingkan dengan kondisi per semester I/2022 sebesar Rp7,6 triliun.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Pasalnya, rugi bersih sepanjang kuartal III/2022 mencapai Rp6,8 triliun.  Adapun secara akumulasi selama tahun berjalan rugi mencapai Rp20,9 triliun.

Dari sisi top line, GOTO mencatatkan pendapatan sebesar Rp7,97 triliun pada kuartal III/2022. Jumlah itu mengalami kenaikan sebesar 98 persen dari posisi tahun lalu Rp4,03 triliun secara proforma.

Selain itu, GOTO membukukan pendapatan bruto sebesar Rp5,9 triliun. Jumlah itu masih berada dalam estimasi manajemen antara Rp5,7 triliun sampai dengan Rp6 triliun.

Baca Juga: Begini Alasan Startup Banyak Lakukan PHK Massal Karyawan

Adapun total pendapatan bruto mencapai Rp16,6 triliun. Sebelumnya, analis Deutsche Bank ReenaVerma Bhasin dalam risetnya mengatakan dalam beberapa bulan terakhir emiten teknologi itu telah melakukan berbagai inisiatif untuk meningkatkan take rate dalam e-commerce.

Pada semester I/2022, take rate e-commerce GOTO telah naik 110 basis points (bps) jika dibandingkan dengan 2021. Dampak dari berbagai inisiatif optimalisasi yang dilakukan GOTO diyakini Deutsche Bank akan memberikan peningkatan lebih lanjut di kuartal mendatang.

“Kami percaya peningkatan kurang lebih 150 bps dalam take rate selama 2-3 tahun ke depan adalah mungkin,” tulis Bhasin. Deutsche Bank menilai ekuitas GOTO sebesar US$20 miliar, menyiratkan target harga Rp250 per saham.

Baca Juga: Terkait PHK 1.300 Karyawan GOTO, Manajemen Komitmen Beri Kompensasi Layak

Menurutnya, pada harga saham saat ini, GOTO diperdagangkan pada EV/GTV 0,3 kali, dibandingkan dengan 0,2 kali untuk Grab dan SEA. Hal tersebut mencerminkan pertumbuhan GTV yang lebih tinggi untuk GOTO.

Meski demikian, Deutsche Bank melihat terdapat beberapa risiko yang membayangi kinerja GOTO, yakni penurunan pertumbuhan ekonomi yang dapat melukai kinerja GOTO, kembalinya Covid-19, peningkatan harga BBM, dan peningkatan intensitas persaingan yang tidak terduga dalam ritel online.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul BREAKING! Rugi GOTO Bengkak hingga Rp20 Triliun, Simak Detailnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya