SOLOPOS.COM - Ilustrasi PHK massal (Freepik).

Solopos.com, JAKARTA–Sejumlah perusahaan rintisan atau startup banyak melakukan PHK karyawan dengan berbagai alasan yang mendasari PHK massal.

Hal ini tidak lepas dari perekonomian dunia yang tidak pasti. Selain menghadapi kondisi geopolitik yang banyak tantangan, hingga laju inflasi serta risiko stagflasi.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Dengan kondisi itu menjadi alasan perusahaan startup PHK karyawan agar lebih efisien menghadapi ketidakpastian ekonomi global.

Partner of Indogen Capital, Halim Hartono, mengatakan alasan startup melakukan PHK karyawan merupakan tindakan antisipasi menghadapi 2023.

Langkah PHK karyawan startup, jelas Halim, sebagai strategi agar bisa bertahan di tahun yang penuh ketidakpastian.

Baca Juga: Terkait PHK 1.300 Karyawan GOTO, Manajemen Komitmen Beri Kompensasi Layak

“Kalau dilihat startup banyak layoff, bukan berarti startup tidak bagus. Melainkan karena kondisi pasar. Mereka mempersiapkan strategi,” ujar Halim di Jakarta, Rabu (19/10/2022).

Alasan startup PHK karyawan ini, jelas Halim sebagai langkah paling penting, agar bisa mengurangi ekspansi.

Indeed.com menilai alasan startup PHK karyawan ini juga melihat adanya kesenjangan antara jumlah lowongan yang terbuka dan jumlah lulusan sangat tinggi.

Ada 600.000 lowongan muncul setiap tahun, sedangkan jumlah lulusan universitas hanya 50.000 per tahun. Jadi, untuk setiap CV ada 12 lowongan yang dibuka sehingga menghasilkan perbedaan yang drastis.

Baca Juga: Ruangguru PHK Karyawan, Perusahaan: Ini Keputusan Sulit!

Tidak hanya kurang dari sisi kuantitas, namun kurangnya pelamar kerja yang berkualitas juga tentu dapat menghambat pertumbuhan perusahaan di Indonesia.

Meskipun, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia memiliki populasi terbesar keempat di dunia, namun sekitar 50% penduduknya berusia di bawah 30 tahun.

Langkah startup PHK karyawan ini bisa menjadi alasan semakin memperburuk keadaan yang sudah terjadi karena Covid-19.

Kementerian Tenaga Kerja mencatatkan lebih dari 1,2 juta karyawan dari 74.439 perusahaan terdampak kehilangan pekerjaan.

Selain itu, gencarnya otomatisasi dan robotisasi menjadi alasan startup PHK massal karyawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya