SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati (dua dari kiri) saat berkomunikasi dengan bahasa Inggris lewat diskusi virtual langsung dengan sejumlah pejabat dari 22 negara dalam program Water World PT Oasen VN di PDAM Tirtonegoro Sragen, Kamis (11/2/2021) sore. (Tri Rahayu/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN—Kerja sama PT Oasen VN Belanda dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtonegoro Sragen sejak 2017 terus berlanjut.

Dari kerja sama itu, PDAM mampu mengantongi pendapatan sampai Rp145 jutaan hanya dengan menekan kebocoran air 1%. Selain itu, PDAM Sragen juga mendapat bantuan jaringan perpipaan air bersih untuk pelayanan 2.000 pelanggan di wilayah Jenar dan Tangen.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

PDAM masih memiliki pekerjaan rumah (PR) berupa peremajaan pipa jaringan karena sudah berumur 35 tahun. Jaringan perpipaan yang tidak layak itu memiliki panjang sampai 7 km.

Baca Juga: Setelah 2 Tahun, 492 Pegawai Honorer Diangkat Jadi PPPK

Narasumber

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menjadi narasumber dalam diskusi virtual dengan 22 negara yang diadakan PT Oasen VN Belanda, Kamis (11/2/2021) sore.

PDAM Sragen ditunjuk sebagai narasumber karena komitmen dan konsistensinya dalam melaksanakan kerjasama tersebut dengan baik. Sragen menjadi salah satu daerah yang dianggap berhasil dalam pelaksanaan program clean water.

“Awalnya hanya pendampingan berupa technical assistant untuk mengurangi kebocoran air. Dari program itu berhasil. PDAM hanya dengan mengurangi 1% kebocoran air saja ternyata bisa memperoleh pendapatan itu sampai Rp145 jutaan. Kerja sama kemudian berlanjut dengan ilmu lain berupa customer service satisfaction hingga pengelolaan manajemen perusahaan yang baik. Selain itu kami juga mendapat bantuan peralatan serta jaringan perpipaan,” ujar Yuni, sapaan akrab Bupati, saat ditemui wartawan seusai menjadi narasumber di PDAM Sragen.

Baca Juga: Bedah Kampus, Memilih Jurusan Kuliah Di Perguruan Tinggi

Dia menjelaskan hibah jaringan perpipaan dari PT Oasen VN Belanda ini digunakan untuk pelayanan pelanggan di utara Bengawan Solo yang sering mengalami krisis air bersih, yakni wilayah Kecamatan Jenar dan Tangen. Yuni menargetkan dengan pemasangan sambungan ke Jenar dan Tangen itu maka 19 kecamatan dari 20 kecamatan yang sudah terjangkau pelayanan PDAM.

“Ya, PDAM harus bekerja keras dan menunjukkan konsistensi dan komitmennya dalam kerjasama ini. Tak hanya PDAM tetapi juga didukung dengan komitmen kepala daerah. Pada 2021 ini, PDAM menerima hibah jaringan pipa senilai Rp2,5 miliar dari Belanda. Hibah itu dalam bentuk barang. Pada 2020 lalu ada hibah untuk wilayah Jenar dan tahun ini sudah masuk wilayah Tangen,” ujar Yuni didampingi Direktur Utama PDAM Sragen Supardi.

Komitmen

Dia mengatakan kunci dalam kerja sama dengan negara maju itu hanya komitmen dan kesungguhan. Dia menjelaskan dulu ada sejumlah daerah di Indonesia yang bekerjasama dengan PT Oasen VN hingga sekarang tinggal Sragen satu-satunya daerah yang masih komitmen bekerjasama dengan PT Oasen VN.

“Awal tahun kemarin ada kesepakatan kerjasama lagi setelah dilakukan evaluasi. Jadi evaluasi itu dilakukan setiap tahun sekali. Kalau di Belanda itu mereka sudah tahu jaringan pipa yang berpotensi bocor pada usia pipa 10 tahun. Mereka sudah punya petanya dan maketnya. Berbeda dengan di Sragen, kalau ada yang bocor harus gali dulu,” ujarnya.

Baca Juga: Tegaskan Virus Corona Bukan Dari Laboratorium, WHO Telusuri Kemungkinan Lain

Yuni menjelaskan terkait dengan jaringan pipa itu PDAM diajari bagaimana mendeteksi pipa yang tidak layak. Dia menyebut Sragen memiliki pipa-pipa yang tidak layak sebenarnya sehingga handle complain itu penting.

Dirut PDAM Sragen Supardi menyampaikan pipa jaringan yang tidak layak itu karena usianya sudah 35 tahun. Dia menyebut ada 7 km jaringan pipa PDAM yang tidak layak. Pergantian pipa itu membutuhkan dana yang besar.

Supardi menyampaikan untuk jaringan pipa di utara Bengawan Solo sudah merambah wilayah desa di Kecamatan Jenar, seperti di Desa Kandangsapi, Dawung, Jenar, Japoh, dan Mlale. Kemudian nantinya terhubung ke Katelan, Tangen. “Per Desember 2020 sudah ada 220 sambungan rumah dari target 2.000 sambungan rumah di Jenar dan Tangen,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya