SOLOPOS.COM - Dwi Hartono, 37, warga Dukuh Cabakan, Desa Sengon, Kecamatan Prambanan menunjukkan karya akuarium dari ban bekas yang dia bikin, Minggu (14/3/2021). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Akuarium dari ban bekas bikinan pria asal Klaten, Dwi Hartono, 37, ternyata sudah mejeng di Istana Merdeka. Tak hanya itu, akuarium bikinan pria yang akrab disebut Nono itu juga dipesan oleh artis Raffi Ahmad.

Nono yang merupakan warga Dukuh Cabakan, Desa Sengon, Kecamatan Prambanan, Klaten, berinovasi membuat akuarium dari ban bekas. Hal itu digelutinya lantaran usaha yang ditekuni Nono pada bidang aspal macet total.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Tak disangka, bisnis isengnya membuat akuarium disukai banyak orang. Saat ini sudah lebih dari 100 akuarium yang dibikin Nono dan dipasarkan ke berbagai daerah seperti Cilacap, Bandung, Ciamis, serta Pangandaran. “Saat ini masih ada pesanan sekitar 20 akuarium,” ungkap dia.

Baca Juga: Kulit Pohon Kaktus Meksiko Mulai Gantikan Bahan Kain Kulit Binatang

Nono juga mengaku baru saja pulang dari Jakarta setelah mengantarkan akuarium ban bekas hasil karyanya ke Istana Merdeka serta pesanan dari manajemen Raffi Ahmad di Jakarta. Kunjungan ke ibukota tersebut dia lakukan pada Sabtu (13/3/2021).

Akuarium menjadi salah satu penghias pada pintu masuk menuju ke ruang kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Akuariumnya bisa masuk ke istana berawal dari kunjungan Jokowi ke Jogja dan Klaten pada awal Maret lalu. Saat itu, dia berkenalan dengan anggota Paspampres yang singgah ke rumahnya. Dari pertemuan itu, Nono diundang ke Istana Merdeka.

“Akuarium yang di istana itu sangat istimewa. Karena dinding bannya paling tipis dan sebenarnya tidak saya jual karena akuarium pertama yang saya buat. Saya berikan sebagai hadiah bentuk kenang-kenangan kepada Pak Jokowi yang sudah datang ke Klaten,” ungkap dia.

Dibantu Pemuda Desa

Sementara, akuariumnya bisa menghias rumah Raffi Ahmad berawal dari pesanan manajemen artis tersebut. Nono mengaku mendapatkan order membuat empat akuarium dari ban bekas.

Untuk menjalankan produksi itu, Nono dibantu empat orang yang merupakan pemuda desa setempat. Dia berencana untuk menggaet lebih banyak lagi pemuda di desanya yang tak memiliki pekerjaan untuk bergabung memproduksi akuarium dari ban bekas.

Baca Juga: Alhamdulillah Perekonomian Indonesia Mulai Menggeliat, Ini Buktinya

“Rencana saya dalam waktu dekat bisa menggandeng 10 pemuda. Selain untuk mengisi waktu luang, tujuan saya untuk memberikan motivasi ke anak-anak muda,” jelas dia.

Soal proses produksi, Nono mengatakan selama ini membeli ban bekas dari tempat tambal ban. Satu akuarium ban bekas dibikin selama dua hari termasuk meja akuarium dari kayu. Harga akuarium bervariasi dari Rp600.000 hingga Rp1 juta tergantung ukuran ban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya