SOLOPOS.COM - Antrean kendaraan di SPBU Manahan, Solo, beberapa saat setelah pemerintah mengumumkan kenaikan harga sejumlah jenis BBM. (Solopos.com/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi per Sabtu (3/9/2022), cukup mengejutkan warga Kota Solo. Antrean kendaraan di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Solo justru terjadi setelah kenaikan harga.

Hal ini tidak lepas dari jangka waktu pengumuman dan perubahan harga yang mepet. Pemerintah mengumumkan secara mendadak perubahan harga BBM pada pukul 13.00 WIB, sedangkan harga BBM secara serentak berubah pada pukul 14.30 WIB.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dalam pantauan Solopos.com, praktis tidak ada antrean yang panjang sebelum Pukul 14.30 WIB. Antrean panjang justru terlihat setelah harga berubah. Seperti di SPBU Sumber, ketika pukul 14.00 WIB nyaris minim antrean. Bahkan hanya beberapa pengendara motor yang membeli pertalite. Setelah harga baru diberlakukan justru terjadi antrean panjang.

Pemandangan serupa terjadi SPBU di Jl. Letjen Sutoyo, Solo. Hanya segelintir warga yang membeli BBM ketika pengumuman kenaikan harga BBM disampaikan pemerintah. Antrean kendaraan baru  mengular 15 menit setelah Pukul 14.30 WIB.

Baca Juga: Meski Harga Minyak Dunia Turun, Anggaran Subsidi BBM Tetap Tak Mencukupi

Rian, salah satu warga yang mengantre di SPBU Jl. Letjen Sutoyo mengaku baru tahu harga BBM naik justru di sore hari dan antrean sudah cukup panjang. Pria yang bekerja sebagai sopir taksi online ini mengaku kecewa dengan keputusan pemerintah menaikkan harga BBM.

“Saya baru tahu pas tadi lagi istirahat habis nganter penumpang, terus kaget harganya naik, ya sudah sekalian antre buat beli bensin karena kebetulan sudah habis. Pas mau ngisi antreannya wes sampai keluar. Sebenarnya ya agak marah karena naiknya kok ya mendadak, sedangkan kemarin katanya tidak jadi sekarang harganya naik, ya otomatis sekarang pengeluaran jadinya nambah,” ucapnya geram.

Prapto, warga Bonoloyo, Solo, yang mengantre di SPBU Banyuangung, juga tidak bisa menyembunyikan kekecewaaannya atas keputusan pemerintah. Menurutnya, Pemerintah seperti tidak lagi peduli terhadap rakyatnya.

Baca Juga: Kecele, Banyak Warga Karanganyar Tak Tahu Harga BBM Sudah Naik

“Sekarang dipikir secara logis, kemarin katanya kan tidak jadi, sekarang jadi, lah maunya pemerintah itu seperti apa? Kok ya tidak prihatin kalau warga sekarang sedang berusaha buat bangkit apalagi habis Pandemi dua tahun loh. Pengene warga gak ngantri BBM tapi nek carane begini ya enggak etis lah,” ungkapnya menahan marah.

Sebagai informasi, kenaikan harga BBM terjadi pada pertalite dari Rp7.650 menjadi Rp10.000 per liter, Solar dari Rp5.150 jadi Rp6.800 per liter, serta pertamax dari Rp12.500 jadi Rp14.500 per liter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya