SOLOPOS.COM - Karni, 60, berada di gubuknya di hutan Alas Kethu, Lingkungan Salak 002/RW 003, Giripurwo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Sabtu (30/5/2020). (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Data keluarga Karni, 60, warga Lingkungan Salak RT 002/RW 003, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri dipastikan sudah diusulkan sebagai penerima Bantuan Sosial Pangan (BSP) kabupaten.

Pemerintah kelurahan setempat pun mengajukan permohonan kepada Pemkab Wonogiri agar keluarga Karni direlokasi di tempat yang lebih layak. Hal itu mengingat Karni sekeluarga selama ini hanya menempati gubuk di area hutan dekat Sungai Bengawan Solo.

Promosi Siap Mengakselerasi Talenta Muda, Pegadaian Lantik Pengurus BUMN Muda Pegadaian

Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Wonogiri, Aprilia Tami Yuniarti, kepada Solopos.com, Selasa (2/6/2020), memastikan data Karni sudah diusulkan sebagai keluarga penerima manfaat (KPM) BSP kabupaten. Namun, dia tak memerinci ihwal bentuk BSP dan durasi program tersebut.

Round Up Covid-19 Boyolali: Pasien Nomor 02 Sembuh

Dia hanya menyebut realisasi BSP kabupaten bisa lebih cepat dari pada BSP provinsi. Informasi yang dihimpun dari Dinas Sosial (Dinsos), BSP kabupaten akan disalurkan berupa bahan pangan, seperti beras, minyak goreng, dan lainnya senilai Rp300.000/bulan. Durasi program tahap awal bergulir selama tiga bulan.

Perempuan yang akrab disapa Lia itu menjelaskan Karni tak mendapat Bantuan Sosial Tunai (BST), karena data Karni sudah masuk data terpadu kesejahteraan sosial atau DTKS (sebelumnya bernama basis data terpadu atau BDT). Alhasil, Karni tak dapat diusulkan sebagai KPM BST. Hal itu karena orang yang dapat menjadi KPM BST hanya warga yang belum masuk DTKS.

“Saya sudah pernah menginput datanya Bu Karni. Tapi sistem secara otomatis menolak, karena sudah masuk DTKS. Data suaminya Bu Karni pun pernah saya input, tapi juga ditolak,” kata Lia.

Kuota PPDB SMA di Sukoharjo 3.000 Siswa, Ini Syarat Pendaftarannya

Dia melanjutkan, otoritas setempat sudah mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi Karni sejak awal 2019 atau sejak Kartu Kesejahteraan Sosial (KKS) milik Karni tak bisa digunakan untuk memproses penyaluran Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Input Data

Saat itu pihak terkait berusaha menginput data Karni ke aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG). Namun, Kementerian Sosial (Kemensos) menutup aplikasi untuk sementara waktu karena alasan tertentu. Kemensos sempat akan membuka aplikasi kembali pada Januari 2020, tetapi akhirnya tak terealisasi karena ada pandemi virus corona (Covid-19).

“Jauh sebelum informasi tentang Bu Karni ini mengemuka berbagai upaya sudah kami lakukan agar Bu Karni bisa menjadi KPM program bansos. Tapi karena sistem ada kendala atau bagaimana akhirnya belum bisa terproses. Pihak Kemensos pun pernah menelepon saya soal masalah ini. Tapi bagaimana mau mengusulkan kalau aplikasinya ditutup. Sekarang bisa dipastikan data Bu Karni sudah diusulkan menjadi KPM BSP kabupaten,” imbuh Lia.

Ratusan Anggota Polresta Solo Ikuti Rapid Test, Demi Apa?

Sementara itu, Lurah Giripurwo, Tumino, mengaku sudah mengecek kondisi keluarga Karni. Menurut dia keluarga Karni menempati rumah tak layak huni (RTLH) sekaligus terisolasi. Dia sudah mengajukan permohonan kepada Pemkab melalui Camat Wonogiri agar keluarga Karni bisa direlokasi ke tempat yang lebih layak.

Seperti diketahui, Karni merupakan pemegang KKS sejak 16 bulan lalu, tetapi tak pernah bisa mendapatkan BPNT. Bahkan, pada masa pandemi Covid-19 ini keluarga Karni tak mendapatkan bansos apa pun dari pemerintah. Karni dan suaminya tinggal di gubuk tepi hutan Alas Kethu dekat Sungai Bengawan Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya