SOLOPOS.COM - Beberapa warga yang menjadi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara dilarikan ke sejumlah rumah sakit, Jumat (3/3/2023) malam. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Sosial (Kemensos) langsung menerjunkan tim ke lokasi musibah kebakaran di kawasan Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3) malam.

Pelaksana tugas Kepala Biro Humas Kementerian Sosial, Romal Sinaga, di Jakarta, Sabtu (4/3/2023) dini hari, mengatakan personel Taruna Siaga Bencana melakukan asesmen di lokasi kejadian.

Promosi BRI dan Microsoft Eksplorasi AI demi Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia

“Tim Kemensos melalui Tagana wilayah Jakarta Utara dan Tagana Task Force saat ini sudah berada di lokasi kebakaran Depo Plumpang untuk melakukan asesmen kebutuhan warga terdampak, khususnya terkait logistik pemenuhan kebutuhan dasar (makanan, minuman, pakaian) dan kebutuhan shelter sementara berupa tenda pengungsian,” ujar Romal seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Romal mengatakan asesmen juga dilakukan terutama kepada warga terdampak kelompok rentan yakni anak-anak, lanjut usia, dan penyandang disabilitas.

Kemensos nantinya memberikan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) selama tanggap darurat dan pascakejadian kebakaran.

Saat ini Kemensos menunggu laporan Tagana lapangan agar intervensi respon tanggap darurat diberikan nantinya akurat bagi kebutuhan mendesak warga terdampak.

“Secepatnya bantuan kami dorong melalui logistik kita yang sudah standby di gudang logistik bantuan atau lumbung sosial terdekat dengan tempat kejadian,” kata dia.

Insiden ledakan memicu kebakaran Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023) pukul 20.11 WIB mengakibatkan 14 warga meninggal dunia dan 28 korban mengalami luka bakar serius.

PT Pertamina (Persero) memastikan pasokan bahan bakar minyak aman meskipun terjadi musibah kebakaran pipa BBM di Depo Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) malam.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan pihaknya menggunakan pasokan cadangan dari terminal bahan bakar minyak terdekat, yaitu Terminal BBM Tanjung Gerem, Terminal BBM Cikampek, dan Terminal BBM Ujung Berung.

“Pasokan BBM juga diamankan melalui dukungan dari Kilang Cilacap dan Balongan yang disalurkan lewat laut ke Terminal BBM Tanjung Priok,” kata Nicke dalam rilis yang diterima Solopos.com, Sabtu dini hari.

Disebutkan Nicke, Terminal BBM Tanjung Gerem memiliki stok Pertamax sebanyak 6.559 kiloliter yang cukup untuk 15 hari dan Pertalite sebanyak 17.189 kiloliter yang cukup untuk 9,6 hari.

Terminal BBM Cikampek memiliki stok Pertamax sebanyak 6.137 kiloliter yang cukup untuk 11 hari serta Pertalite sebanyak 20.399 kiloliter untuk 10 hari.

Selanjutnya, Terminal BBM Ujung Berung punya stok Pertamax sebanyak 22.004 kiloliter untuk 29,2 hari dan Pertalite sebanyak 24.250 kiloliter untuk 11,5 hari.

Terakhir Terminal Transit Utama Balongan punya stok Pertamax sebanyak 50.626 kiloliter yang cukup untuk 170 hari serta Pertalite sebanyak 24.250 kiloliter untuk 57 hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya