SOLOPOS.COM - Rumah tahan gempa (ilustrasi/JIBI/Antara)

Solopos.com, JAKARTA–Staf Ahli Menteri Perindustrian Bidang Iklim Usaha dan Investasi Andi Rizal menyampaikan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen meningkatkan kemampuan industri dalam negeri mendukung upaya pencegahan dan penanganan yang terkait dengan kebencanaan di Indonesia.

Oleh karena itu, lanjut Andi, diperlukan pengembangan teknologi dan inovasi produk atau peralatan yang dapat dimanfaatkan dalam penanggulangan bencana.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Saat ini, sejumlah produk industri dalam negeri yang terkait dengan upaya pencegahan dan penanganan bencana tersebut, telah mampu bersaing dengan produk impor. Bahkan cukup banyak juga yang sudah dipasarkan ke luar negeri.

“Dengan adanya negara-negara lain yang menggunakan produk kita, artinya ini menjadi potensi untuk memacu ekspor. Tentunya langkah ini mendukung akselerasi pemulihan ekonomi nasional,” terangnya dikutip Sabtu (28/5/2022).

Namun demikian, potensi pasar domestik masih sangat besar peluangnya oleh industri dalam negeri.

Baca Juga: Puluhan Tukang Bangunan di Klaten Diajari Bikin Rumah Tahan Gempa

Untuk itu dia berharap pembelian produk industri dalam negeri diprioritaskan, terutama dalam pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah pusat dan daerah serta BUMN.

Andi menyebutkan pemerintah serius untuk mengoptimalkan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) karena dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional secara signfikan.

Berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan oleh BPS, dampak pembelian produk dalam negeri senilai Rp400 triliun dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 1,67% hingga 1,71%.

Pada ajang ADEXCO 2022, Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin menampilkan lima sektor industri yang terkait pencegahan dan penanggulangan bencana.

Salah satunya adalah PT Tatalogam Lestari (Tatalogam Group). Perusahaan yang bergerak di sektor industri baja ringan ini diketahui telah cukup lama bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam menanggulangi masalah hunian pasca bencana dengan produk rumah instan Domus karya mereka.

Baca Juga: Kemenperin Targetkan Tambah 1,5 Juta IKMA hingga 2024, Ini Strateginya

Salah satu produk yang difasilitasi Kemenperin dalam pameran ini adalah rumah instan Domus produksi PT Tatalogam Lestari (Tatalogam Group).

Selama ini, rumah yang dibangun dengan struktur baja ringan ini telah dipercaya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam mengatasi masalah kebutuhan hunian pasca bencana.

Hingga saat ini, ribuan rumah Instan Domus telah berdiri kokoh di beberapa wilayah yang terdampak bencana seperti di Lombok, Sulawesi dan Konawe Utara, baik sebagai hunian sementara (Huntara) maupun hunian tetap (Huntap).

Vice President Tatalogam Group, Stephanus Koeswandi menjelaskan, Indonesia menghadapi tantangan bencana dan perubahan iklim yang semakin kompleks, dinamis, dan penuh ketidakpastian.

“Kesiapsiagaan harus terus ditingkatkan. Hal tersebut tidak berlebihan lantaran faktanya Indonesia adalah negara rawan bencana karena dilalui oleh Sirkum Pasifik atau yang lebih dikenal dengan Cincin Api Pasifik dan Sabuk Mediterania. Bahkan Indonesia berada di Zona Tumbukan Lempeng-lempeng Tektonik Aktif. Fakta inilah yang menjadikan Indonesia rawan akan gempa bumi, tsunami, tanah longsor, juga erupsi gunung berapi,” terang Stephanus.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Kemenperin: Indonesia Sudah Bisa Ekspor Rumah Tahan Gempa

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya