SOLOPOS.COM - Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jamal Wiwoho (kiri) meninjau Stadion Mini UNS bersama CEO Bhayangkara Solo FC, Irjen Pol Istiono, Kamis (26/11/2020) sore. (Solopos/Chrisna Chanis Cara)

Solopos.com, SOLO — Sejumlah suporter di Kota Solo mendesak manajemen Bhayangkara FC mengkaji ulang perubahan nama klub menjadi Bhayangkara Solo FC.

Mereka menilai perubahan nama tersebut dapat menimbulkan persepsi beragam di kalangan suporter akar rumput. Beberapa suporter terang-terangan khawatir keberadaan Bhayangkara Solo FC nantinya bakal mengusik eksistensi Persis Solo di Kota Bengawan.

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

Jadi Tersangka Suap Ekspor Benih Lobster, Edhy Prabowo Minta Maaf ke Ibu dan Presiden

Sesepuh Pasoepati, Mayor Haristanto, menyambut baik kehadiran Bhayangkara Solo FC. Mayor menilai kehadiran Wahyu Tri Nugroho dkk. dapat meramaikan iklim sepak bola di Kota Solo dengan keikutsertaannya di Liga 1. Kali terakhir Stadion Manahan menjadi markas klub kasta tertinggi adalah Persijatim Solo FC musim 2004.

“Kehadiran klub baru perlu diterima dengan tangan terbuka karena akan meramaikan atmosfer bola di Solo. Apalagi mereka main di Liga 1, wong Solo bisa mendapat tontonan berkualitas,” ujar Mayor saat ditemui wartawan di Ngarsapura, Jumat (26/11/2020).

Namun salah satu pendiri Pasoepati itu kurang sreg apabila Bhayangkara FC bermetamorfosis menjadi Bhayangkara Solo FC. Mayor menilai perubahan nama tersebut bisa memantik penolakan dari suporter pendukung Persis Solo.

Polemik

Dia menyarankan manajemen tetap memakai nama Bhayangkara FC agar tak memicu polemik yang kontraproduktif bagi klub. “Saya pikir warga Solo bakal mendukung Bhayangkara FC, tapi lebih baik jangan pakai embel-embel Solo. Saya pribadi enggak rela, biar Solo menjadi milik Persis Solo saja,” ujarnya.

Pendukung Persis Solo lain, Sardi, mempertanyakan urgensi perubahan nama Bhayangkara FC menjadi Bhayangkara Solo FC apabila tim tersebut hanya menjadi musafir selama satu musim. Dia khawatir di musim-musim mendatang Persis bakal dinomorduakan ketika ingin menggunakan Stadion Manahan.

“Teman-teman suporter akar rumput terus terang kaget, tiba-tiba kok ada Bhayangkara Solo FC. Saya sendiri tidak masalah apabila mereka mau homebase di Solo, tapi kenapa harus ganti nama? Saya takut nanti Persis bakal terkloning atau dikalahkan soal penggunaan Manahan,” ujarnya.

Desa di Wonogiri Didorong Bentuk Tim Pemakaman Pasien Covid-19, Ini Sebabnya

Pendukung Persis, Mardiono, menilai suporter bisa terombang-ambing dengan kehadiran Bhayangkara Solo FC. Dia berharap petinggi suporter Pasoepati maupun Surakartans segera bersikap. “Kalau saya pribadi, yen ora Persis ora,” ujarnya.

CEO Bhayangkara Solo FC, Irjen Pol Istiono, mengatakan klub akan tetap menggunakan kata “Solo” selama berkandang di Kota Bengawan. “Selama masih ada di sini ya tetap [Bhayangkara Solo FC],” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya