SOLOPOS.COM - Tradisi Gendhong Ancang yang rutin digelaar setiap tahun di Desa Bancak, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang. (bancak.id)

Solopos.com, UNGARAN Kecamatan tersepi di Kabupaten Semarang, yakni Kecamatan Bancak, rupanya memiliki cerita sejarah yang cukup menarik. Cerita itu berkaitan dengan keberadaan Desa Bancak di Kecamatan Bancak yang konon dulunya merupakan hutan belantara dan menjadi sarang gentho, sebutan untuk orang jahat atau pencuri dan penyamun.

Dikutip dari bancak.id, Desa Bancak konon dulunya merupakan hutan belantara. Pada saat itu, ada dua orang yang tidak dikenal datang ke hutan tersebut untuk membuka hutan aatau babat alas, yakni hutan Bogo dan hutan Kuncen.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Bogo dalam bahasa jawa yang berarti bukakan dan Kuncen memiliki arti kunci. Perpaduan dua kata tersebut memiliki makna kunci pertama dibuka yaitu Bogo dan Kuncen. Seiring dengan perkembangan wilayah tersebut dibuat dua makam, yakni makam Bogo dan makam Kuncen untuk melestarikan kisah tersebut.

Kemudian dua orang tersebut pindah ke utara yang sekarang disebut dengan sebutan dusun Gentho. Kenapa dinamakan dusun Gentho, Karena pada saat itu tempat yang didatangi merupakan tempat persembunyian bagi orang jahat atau pencuri.

Seiring berjalannya waktu, kedua orang tersebut berselisih pendapat dengan para pencuri dan orang-orang jahat di dusun itu. Perselisihan itu akhirnya bisa diredam setelah kedua pihak melakukan musyawarah.

Setelah berdamai, warga pun menggelar acara syukuran sambil diiringi acara Gendhong Ancak yang hingga kini menjadi tradisi yang dilestarikan dan digelar setiap tahun selesai masa panen.

Seiring dengan tradisi ancakan itu, maka lahirlah nama Desa Bancak. Nama Ancakan/Gendhong Ancakan tersebut juga dapat disebut dengan nama Merti Dusun yang diperingati setiap satu tahun sekali pada hari Selasa Pahing.

Diberitakan sebelumnya, Kecamatan Bancak merupakan kecamatan tersepi di Kabupaten Semarang. Memiliki luas sekitar 4.385,01 hektare, Bancak dihuni sekitar 23.996 jiwa.

Dengan luas tersebut, maka kepadatan penduduk di Bancak berada di angka 539 jiwa per km persegi. Kondisi itu pun membuat Bancak menjadi kecamatan paling lengang atau tersepi di Kabupaten Semarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya