SOLOPOS.COM - Kondisi jembatan gantung yang rusak di Desa Tambakboyo, Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo, Jumat (31/12/2021). (Istimewa/Nanang)

Solopos.com, SUKOHARJO — Jembatan Tambakboyo di Desa Tambakboyo, Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo, ambrol dan jatuh ke sungai gara-gara kawat selingnya lepas, Jumat (31/12/2021) sekitar pukul 09.30 WIB.

Padahal, pengerjaan proyek pembangunan jembatan yang menghubungkan antardusun belum rampung. Informasi yang dihimpun Solopos.com, Jumat, sesuai perjanjian kontrak, waktu pengerjaan proyek pembangunan jembatan hingga 28 Desember.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pejabat pembuat komitmen (PPK) lantas memberikan kesempatan kepada kontraktor pelaksana untuk merampungkan pekerjaan selama 20 hari hingga 18 Januari 2022. Panjang jembatan sekitar 200 meter dengan lebar semitar 1,8 meter. Nilai kontrak pembangunan jembatan senilai Rp10,5 miliar.

Baca Juga: 8 Hari, 5.151 Anak Sukoharjo Usia 6-11 Tahun Disuntik Vaksin Covid-19

Saat hendak mengendurkan kawat seling jembatan, tiba-tiba kawat seling terlepas. Tak ayal, sebagian bangunan jembatan Tambakboyo, Sukoharjo, itu ambrol dan jatuh ke sungai.

“Jadi bukan roboh karena konstruksi jembatan yang kurang berkualitas. Kawat seling jembatan terlepas sehingga jembatan jatuh ke sungai,” kata Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga DPUPR Sukoharjo, Suyadi, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Jumat.

Tidak Ada Korban Jiwa

Suyadi menyebut saat kejadian, para pekerja berada di pinggir jembatan sehingga tak menimbulkan korban jiwa. Ia langsung berkoordinasi dengan kontraktor pelaksana agar segera memperbaiki kawat seling jembatan yang rusak.

Baca Juga: Tak Rampung, Proyek Gedung Budi Sasono Dianggap Coreng Bupati Sukoharjo

Lantaran belum diserahkan kepada pejabat pembuat komitmen, perbaikan jembatan Tambakboyo, Sukoharjo, yang ambrol itu masih tanggung jawab kontraktor pelaksana. “Sudah ada addendum yang ditandantangi pada 28 Desember terkait penambahan waktu pengerjaan pembangunan jembatan. Jika ada barang material yang rusak dan harus diganti juga menjadi tanggung jawab kontraktor pelaksana,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Desa Tambakboyo, Samsul Arifin, mengatakan selama ini, warga di enam dusun harus mengambil jalan memutar sejauh delapan kilometer melewati Kabupaten Klaten saat hendak mengurus keperluan administrasi maupun berbelanja kebutuhan pokok sehari-hari.

Jembatan Tambakboyo itu dibangun guna memudahkan akses warga antardusun di Desa Tambakboyo. “Jembatan hanya bisa dilewati pejalan kaki dan sepeda motor. Memang tidak bisa dilewati mobil. Saya berharap pembangunan jembatan segera rampung sehingga memudahkan akses masyarakat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya