SOLOPOS.COM - Wamen II BUMN Kartika Wirjoatmodjo (tengah) saat memberikan jumpa pers di BNDCC Nusa Dua Bali pada acara SOE International Conference, Selasa (18/10/2022). (Solopos.com/Sri Sumi Handayani)

Solopos.com, BALI — Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih akan merumuskan nasib aplikasi dan data PeduliLindungi pascapandemi Covid-19.

Hal tersebut mengemuka saat Wakil Menteri II BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, didampingi sejumlah perusahaan BUMN dari kalangan perbankan, Pelindo, Waskita Karya, Danareksa, dan Telkom Indonesia menyampaikan konferensi pers hasil SOE International Conference di kompleks BNDCC Nusa Dua Bali pada Selasa (18/10/2022).

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

Kementerian BUMN menyelenggarakan SOE International Conference di BNDCC Bali selama dua hari, Senin-Selasa (17-18/10/2022). Tema SOE International Conference selama dua hari itu Driving Sustainable and Inclusive Growth. Acara ini merupakan bagian dari dari Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) Road to G20.

Tiko, sapaan akrabnya, menyampaikan Kementerian BUMN sedang mendiskusikan nasib aplikasi yang dikembangkan untuk membantu instansi pemerintah melacak untuk menghentikan persebaran Coronavirus Disease (Covid-19) atau PeduliLindungi, dengan sejumlah pihak terkait. “PeduliLindungi akan diskusi dengan Telkom, Kementerian Kominfo, Kementerian Kesehatan, dan BPJS Kesehatan,” kata Tiko.

Dia memberikan sedikit gambaran tentang nasib ke depan aplikasi PeduliLindungi, yakni dialihkan ke fungsi-fungsi kesehatan yang lain. Contohnya, telemedicine untuk BPJS Kesehatan.

Baca Juga : PeduliLindungi Hilang dari Aplikasi Gojek hingga Shopee, Kemenkes Buka Suara

“Konteks lebih luas, bisa untuk penggunaan fungsi-fungsi bansos [bantuan sosial] dan lain-lain. Ini masih didiskusikan terus. Nanti akan ada Peraturan Presiden [Perpres] baru di bawah Kemenpan RB [Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi],” ujarnya.

Tiko menuturkan Kementerian BUMN dan sejumlah stakeholders terkait masih akan merumuskan apakah aplikasi PeduliLindungi itu akan menjadi single government atau multiple. Jamak diketahui, lanjutnya, setiap kementerian di Indonesia memiliki aplikasi berbeda-beda.

“Kami akan rumuskan karena biasanya kan setiap kementerian ada aplikasi masing-masing. Nah, kami mendapat tugas dari Presiden apakah pemerintah nantinya akan punya super applications yang melayani kebutuhan masyarakat atau bagaimana. Nah itu menjadi salah satu opsi,” ujarnya.

Tiko menyebut aplikasi PeduliLindungi memungkinkan apabila menjadi super apps di Indonesia. Salah satunya karena PeduliLindungi sudah diunduh oleh lebih ratusan juta masyarakat Indonesia.

Baca Juga : Aplikasi PeduliLindungi Error

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya