SOLOPOS.COM - Anggota Polsek Sambirejo, Sragen, berjaga-jaga di sekitar kediaman pengantin di Desa Blimbing, Sambirejo, agar tidak dilaksanakan hajatan, Minggu (30/5/2021). (Istimewa-dok. Polres Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Kasus sepasang pengantin dan orang tuanya di Sambirejo, Sragen, positif terpapar Covid-19 pada Sabtu (29/5/2021) lalu bukan kategori klaster hajatan tetapi termasuk klaster keluarga.

Sementara itu, sebanyak 22 orang kontak erat di lingkungan kediaman pengantin di Sambirejo itu di-tracing dan dilakukan tes swab antigen. Hasil swab antigen itu ternyata semuanya negatif.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala Puskesmas Sambirejo, Sragen, dr. Wisnu Retnaningsih, saat dihubungi Solopos.com, Senin (31/5/2021), menyampaikan tim puskesmas melakukan tes swab antigen terhadap sebanyak 22 warga kontak erat dan hasilnya negatif.

Baca juga: Pengantin & Orang Tuanya Positif Covid-19, Hajatan Di Blimbing Sragen Batal

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat ditemui wartawan di Gedung DPRD Sragen, Senin siang, menyampaikan sepasang pengantin yang positif di Sambirejo itu sebenarnya sudah melakukan akad nikah sudah lama dan sudah hamil.

Yuni, sapaan akrabnya, melanjutkan kehamilan pengantin itu kemudian mengalami keguguran dan harus dilakukan tindakan medis kuretase.

“Nah, sebelum tindakan medis dites antigen dan hasilnya positif. Lalu dilanjutkan tes PCR dan hasilnya positif. Dari hasil itu dilakukan tes terhadap keluarga dan ditemukan pengantin laki-laki positif, kedua orang tua pengantin perempuan positif,” ujarnya.

Baca juga: Sempat Keguguran, Begini Kronologi Pengantin Di Sragen Batal Gelar Hajatan Karena Covid-19

Dia mengatakan padahal resepsi pernikahan direncanakan Minggu (30/5/2021) sehingga harus dibatalkan. Yuni menjelaskan kasus positif Covid-19 itu ditemukan sebelum ada resepsi hajatan sehingga bukan klaster hajatan melainkan masih klaster keluarga.

“Kalau dilakukan tracing terhadap warga yang rewang dan seterusnya kemudian ditemukan kasus positif baru dikatakan klaster hajatan,” ujarnya.

Peningkatan Pasien Covid-19

Yuni menerangkan selama dua pekan ke depan fokus melakukan testing dan tracing untuk menekan persebaran Covid-19. Dia mengatakan dari Polda Jateng memberi bantuan 6.000 unit antigen dan sudah digunakan 2.000 unit antigen.

“Sekarang ada kecenderungan peningkatan pasien Covid-19. Tingkat okupansi rumah sakit sampai 66% padahal kondisi amannya 60%. Dalam dua pekan ke depan harus menyiapkan tempat tidur di rumah sakit untuk pasien Covid-19,” ujarnya.

Baca juga: Polres Sragen Bergerak Testing Covid-19 Dari Hajatan Ke Hajatan, Ada Yang Positif?

Yuni berpendapat naiknya grafik Covid-19 di Sragen ini sudah diprediksi pasca-Lebaran. Dia mengatakan testing yang dilakukan Polres dengan swab antigen secara random itu bisa memunculkan efek jera dan berdampak positif di masyarakat.

Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi melalui Kabag Ops Polres Sragen Kompol Dudi Pramudia menyebut kegiatan swab antigen sudah dilakukan di 12 kecamatan pada Minggu (30/5/2021) dengan total sasaran 340 orang.

Pada Sabtu (29/5/2021), ujar dia, juga melakukan swab antigen di delapan kecamatan dengan jumlah sasaran mencapai ratusan.

“Dari swab antigen pada Minggu lalu di 36 desa itu ditemukan tiga orang positif, yakni satu warga lokal dan dua warga Karanganyar. Dari hasil antigen itu kemudian dilanjutkan ke tes PCR. Yang di Karanganyar, kami berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Karanganyar,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya