SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Boyolali, Puji Astuti. (Solopos-Ni`matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Kabupaten Boyolali kini berstatus PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Level 3 sejak Sabtu (19/2/2022). Peningkatan level tersebut terjadi akibat kasus baru Covid-19 yang semakin meningkat per pekan.

Perihal level PPKM tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Puji Astuti, saat dihubungi Solopos.com, Senin (21/2/2022). Selain kasus yang terus meningkat, ia mengungkapkan alasan lainnya adalah tracing tidak sesuai target.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Jadi target tracing kontak erat per kasus adalah 15 orang. Jadi harusnya satu orang positif, kemudian tracing ke 15 orang yang jadi sasaran kontak erat. Tapi realitanya yang kami tracing yang kontak erat langsung saja,” kata dia.

Baca juga: Presiden Jokowi Apresiasi Capaian Vaksinasi Boyolali, Ini Pesannya

Puji memperkirakan kasus dapat turun dalam hitungan tiga pekan ke depan. Ia juga berharap semoga kasus dapat turun pada awal April 2022.

“Saya imbau kepada masyarakat jangan ditutup-tutupi kalau memang terpapar, jangan takut di tes swab dan juga tetap tegakkan protokol kesehatan,” ungkapnya.

Jarak Vaksin Booster

Sementara itu, data kasus Covid-19 yang diperbarui pada Senin (21/2/2022) pukul 14.36 WIB di laman milik Dinkes Boyolali mencatat ada tambahan 353 kasus. Dengan penambahan terbanyak di Kecamatan Boyolali dengan 62 kasus baru.

Penambahan 353 kasus tersebut membuat kasus aktif di Boyolali menjadi 1.588 kasus aktif dengan rincian 76 orang dirawat, 1510 isolasi mandiri dan dua orang isolasi terpusat.

Baca juga: PTM di Boyolali Jalan Terus, Bupati Said: Sekolah Terpapar Covid-19 PJJ

Sebelumnya diberitakan, salah satu syarat untuk dapat melaksanakan vaksin booster di Boyolali adalah memiliki jarak enam bulan dengan vaksin kedua. Namun, pada kesempatan yang sama Puji menjelaskan ada perubahan syarat.

“Ada instruksi lisan untuk booster minimal tiga bulan, tapi untuk pelaksanaannya kami masih menunggu surat edaran resmi,” kata dia.

Puji juga menjelaskan kini masyarakat bisa langsung datang ke Puskesmas untuk melakukan mendapatkan booster tanpa mendaftar ke bidan desa.

“Stok vaksin booster tersedia AstraZeneca 25.910 dosis dan Pfizer 12.570 dosis. Silakan langsung ke Puskesmas terdekat,” katanya.

Baca juga: Isoter di Asrama Haji Donohudan Boyolali Belum Dibuka, Ini Alasannya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya