SOLOPOS.COM - Penggaduh memberi makan sapi yang digemukkan BUM Desa Bersama Lenggar Bujo Giri di Dusun Randusulur, Desa Girimarto, Kecamatan Girimarto, Wonogiri, Selasa (6/12/2016). Pada tahun tersebut usaha baru mulai berjalan. (Solopos.com/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Lima desa di kawasan perdesaan Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri menggelontorkan dana penyertaan modal untuk Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUM Desa Bersama) Lenggar Bujo Giri total senilai Rp1,375 miliar pada periode 2016-2019.

Dana senilai Rp1,125 miliar bersumber dari dana desa dan Rp250 juta dari Bantuan Keuangan Provinsi (Bankeuprov). Penyaluran dana tersebut dinilai sudah sesuai ketentuan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Seperti diberitakan sebelumnya, Kejaksaan Negeri (Kejari) Wonogiri mengusut kasus dugaan tindak pidana korupsi (tipikor) pengelolaan keuangan BUM Desa Bersama Lenggar Bujo Giri 2016-2019.

Kerugian negara yang ditimbulkan akibat rasuah itu mencapai Rp4,065 miliar. Kerugian dihitung berdasar nilai aset negara yang mangkrak, sapi yang dijual, dan dana penyertaan modal dari lima desa.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Kamis (16/12/2021), lima desa yang menggelontorkan dana penyertaan modal meliputi Waleng, Semagar, Bubakan, Selorejo, dan Girimarto.

Sekretaris Desa Semagar, Tarmo, kepada Solopos.com, Kamis, menyampaikan pemberian dana penyertaan modal dilakukan tiga kali, yakni pada 2016 senilai Rp5 juta (bersumber dari dana desa), 2018 Rp20 juta (bersumber dari dana desa), dan 2019 Rp250 juta (Rp200 juta dari dana desa dan Rp50 juta dari Bankeuprov).

Desa menyalurkan dana sesuai keputusan Badan Kerja Sama Antar Desa (BKAD). Tarmo mencontohkan penyaluran dana penyertaan modal pada 2019. Desa menganggarkan dana penyertaan modal pada berdasar keputusan BKAD 2018.

Baca Juga: Kasus Penggemukan Sapi Wonogiri, Usaha Berhenti setelah 3 Kali Panen 

Berdasar keputusan BKAD desa di kawasan pedesaan harus menggelontorkan dana penyertaan modal masing-masing senilai Rp250 juta kepada BUM Desa Bersama. Kemudian desa memasukkannya dalam perencanaan anggaran pada 2018. Selanjutnya desa menyalurkannya pada 2019.

“Pada 2018 itu keputusan BKAD juga disertai proposal rencana penggunaan dana. Tapi mau dipakai buat apa saja saya sudah lupa. Saya hanya mendengar kabar dananya untuk modal usaha. Usahanya apa saya enggak tahu pasti. Tapi informasinya BUM Desa Bersama Lenggar Bujo Giri pada 2019 menjalankan usaha memproduksi dan menjual pupuk dan pakan ternak,” ucap Tarmo saat dihubungi.

Dia melanjutkan, keputusan BKAD mengikat lima desa di kawasan pedesaan, sehingga setiap desa menggelontorkan dana penyertaan modal dengan nilai sama setiap penyaluran.

Menurut dia, penyaluran dana penyertaan modal oleh desa sudah sesuai ketentuan. Desa menganggarkan dan menyalurkan dana penyertaan modal bukan atas inisiatif desa sendiri tetapi berdasar keputusan BKAD.

Penggemukan Sapi

Dari penjelasan Tarmo tersebut dapat diketahui setiap desa menggelontorkan dana penyertaan modal senilai Rp275 juta pada periode 2016-2019. Total dana penyertaan modal yang digelontor lima desa senilai Rp1,375 miliar.

“Enggak mungkin kami berani melangkah tanpa ada dasarnya. Pada periode 2016-2019 waktu itu saya sebagai Bendes [Bendahara Desa]. Semua laporan dan bukti penyetoran dana penyertaan modal lengkap. Saya menjadi Sekdes pada 2020. Saya enggak menyangka akhirnya BUM Desa Bersama Lenggar Bujo malah bermasalah seperti ini,” imbuh Tarmo.

Dia mengonfirmasi bahwa usaha penggemukan sapi yang dijalankan BUM Desa Bersama Lenggar Bujo Giri sudah berhenti. Kandang sapi di Desa Semagar mangkrak. Struktur bangunannya sudah rusak. Tarmo tak mengetahui penyebab berhentinya usaha tersebut.

Sementara itu, Kepala Desa Selorejo, Kastono, belum dapat dimintai konfirmasi. Saat Solopos.com menghubungi dia tak mengangkat telepon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya