SOLOPOS.COM - Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo memberikan keterangan kepada wartawan setiba di rumahnya Pucangsawit, Jebres, Solo, Kamis (27/10/2022). (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO—Ketua DPC PDIP Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, menyatakan tidak ada masalah dengan rencana Kaesang Pangarep masuk ke dunia politik, termasuk bila akan maju sebagai calon Wali Kota atau calon Wakil Wali Kota Solo di Pilkada 2024.

“Ya baik ta [Kaesang masuk politik]. Ora apa-apa [Kaesang ke eksekutif]. Mau terjun ke mana pun boleh. Dan kalau ke PDIP ya tepat, terbuka. Saya tidak pernah menghalang-halangi siapa pun yang mau masuk,” ujar dia, Rabu (25/1/2023).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Rudy, panggilan akrabnya, justru memberikan penjelasan tentang apa itu politik dan partai politik. Pemahaman tentang arti maupun peran dari politik serta parpol menurut dia penting bila Kaesang benar-benar mau terjun ke dunia politik.

“Kalau Mas Kaesang mau ke politik, biar ngerti malahan politik itu apa. Politik itu seni mengelola aspirasi rakyat. Parpol alat perjuangan untuk meraih kekuasan untuk kesejahteraan rakyat. Bukan kesejahteraan diri sendiri,” ungkap dia.

Rudy menyebut saat ini banyak kaum milenial yang ingin bergabung dengan PDIP sebagai parpol terbesar di negeri ini. Sehingga bila Kaesang juga tertarik untuk bergabung dengan PDIP, dia melanjutkan, partai ini bersikap terbuka.

“Kalau Mas Kaesang mau masuk ke PDIP, terbuka pintu kita. Karena banyak juga kaum milenial mau masuk ke PDIP. Jadi PDIP saat ini kan banyak dilamar oleh kaum milenial juga. Untuk itu silahkan saja kalau mau terjun ke politik,” imbuh dia.

Tapi, Rudy memberikan pesan penting kepada Kaesang bila mau masuk ke dunia politik. Dia meminta agar Kaesang siap terhadap dua hal, yaitu kecewa dan dikecewakan. Dengan begitu Kaesang bisa punya prinsip, sikap, serta komitmen.

“Kalau bisa seperti itu pasti akan jadi kader militan, bukan loyal. Nek militan wes mesti loyal, nek loyal durung mesti militan,” ungkap dia.

Menurut Rudy seorang kader militan akan tetap membela pimpinannya saat berada dalam bahaya.

Tapi seorang kader yang loyal bisa saja meninggalkan pimpinannya saat dalam bahaya. “Bila loyal saja, ketika pimpinan kena bahaya, ditinggal lunga. Neng nek militan, pimpinane dalam bahaya, akan dihadapi anak buah dulu,” terang dia.

Rudy menyinggung pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang menyebutnya preman. “Makanya saat saya dijuluki preman sama Mbak Mega. Siapa pun yang mau nyentuh Mbak Mega saya maju duluan,” tegas dia.

Ihwal rencana Kaesang mengambil jalur eksekutif, bukan legislatif, Rudy menyatakan ada mekanisme yang mesti dilalui. Mulai dari musyawarah anak ranting, musyawarah ranting, hinga pembahasan di tingkat DPC PDIP Solo.

Nama-nama figur yang terjaring dalam mekanisme itu lantas diusulkan ke DPP PDIP. Rudy menyatakan keputusan akhir ada di tangan Megawati. Setelah ada keputusan, wajib hukumnya semua kader untuk memenangkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya