SOLOPOS.COM - Lahan tanaman kacang tanah berumur 70 hari siap dipanen di areal lahan kering di wilayah Dukuh Srimulyo, Desa Bendungan, Kedawung, Sragen, yang akan dipanen Menteri Pertanian, Minggu (9/1/2022).(Tri Rahayu/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN — Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dijadwalkan memanen kacang tanah seluas 185 hektare yang ada di wilayah Desa Bendungan, Kecamatan Kedawung, Sragen, Senin (10/1/2022).

Para petani kacang tanah yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tanik Karya Mulya Bendungan meraup untung pada musim panen awal tahun ini karena harga masih tinggi, yakni Rp5.500/kg.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Semua hasil produksi kacang tanah para petani itu dikirim ke dua perusahaan besar di Pati dan Gresik. Desa Bendungan menjadi salah satu sentra produksi kacang tanah di Kabupaten Sragen.

Ketua Gapoktan Karya Mulya Desa Bendungan, Kedawung, Sragen, Ahmad Yatin, 48, saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (9/1/2022), menyampaikan lahan tanaman kacang tanah di Bendungan, Kedawung, seluas 185 hektare itu terbagi atas 85 hektare di lahan milik petani dan 100 hektare di lahan tumpangsari kebun karet milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX.

Baca Juga: Tolong! Remaja Sragen Ini 4 Kali Masuk RS Gegara Pendarahan Tak Wajar

Dia menyampaikan para petani sejak dulu menanam hanya satu jenis varietas, yakni varietas kancil yang terdiri atas dua biji.

“Pemilihan varietas itu mengikuti permintaan pasar karena ada dua perusahaan besar yang selalu siap menampung produk kacang para petani. Varietas kancil inilah yang disukai dua perusahaan produksi makanan ringan kacang. Kacang dari petani dibeli penebas kemudian dimasukkan ke pengepul baru kemudian ke dua perusahaan itu. Harga sekarang masih tinggi di angka Rp5.500/kg. Kalau saat panen raya harga bisa jatuh sampai Rp4.600/kg,” jelasnya.

Dia menyebut pada Februari biasanya panen raya karena daerah lain, seperti Jawa Timur dan Gunung Kidul pasti juga panen. Dia menyampaikan Menteri Pertanian (Mentan) dijadwalkan keliling di sejumlah lokasi tanaman kacang baru panen bersama. Usia kacang tanah yang siap dipanen itu, kata dia, 70 hari dan maksimal 90 hari.

“Produksinya untuk wilayah Bendungan itu 4,3 ton per hektare sampai 4,5 ton per hektare. Dengan luas 185 hektare itu maka produksi maksimal bisa sampai 832,5 ton,” katanya.

Baca Juga: Pembangunan Mal Pelayanan Publik Sragen Ditarget Rampung Tahun Ini

Selain varietas kancing, sebut Yatin, ada varietas gajah tetapi pasar yang suka karena ukuran kacang kebesaran. Saat Mentan datang, Yatin mengatakan petani akan menyampaikan aspirasi terkait dengan pupuk.

Dia mengatakan para petani berharap pupuk mudah didapat dan harganya murah serta saat panen harga kacang tinggi seperti sekarang. Bila harga jatuh Rp4.600/kg, ujar dia, petani rugi. “Kami ingin ada jaminan harga kacang stabil tinggi,” harapnya.

Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan & KP) Sragen Sakri menyampaikan hasil kacang tanah di Bendungan, Kedawung, itu memang khusus untuk varietas kancil sesuai dengan permintaan pasar, khususnya di dua perusahaan besar produksi makanan kacang kecamasan. Dia mengatakan varietas kancil itu hanya ada dua biji berbeda dengan varietas gajah yang lebih dari dua biji.

“Untuk masalah harga itu fluktuatif karena tidak ada harga eceran tertinggi (HET) seperti komoditas pertanian lainnya,” jelasnya.

Camat Kedawung, Nugroho Dwi Wibowo, menyampaikan gladi persiapan kunjungan Mentan dilakukan pada pukul 15.00 WIB. Dia menyampaikan lokasi pertemuannya diadakan di Lapangan Srimulyo, Desa Bendungan, Kedawung. Dalam acara tersebut akan dilakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara petani dengan PTPN IX dalam pemanfaatan lahan tumpangsari di kebun karet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya