SOLOPOS.COM - Ilustrasi lowongan kerja (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, WONOGIRI — Guncangan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran pada sektor garmen tak terjadi di Kabupaten Wonogiri. Alih-alih PHK besar-besaran, dua perusahaan garmen berskala besar justru membuka lowongan pekerjaan hingga ratusan karyawan.

Sebagaimana diketahui, kabar PHK besar-besaran bergulir sejak beberapa pekan terakhir. Kabar itu tersebar di sejumlah daerah.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Wonogiri telah menghubungi seluruh perusahaan yang bergerak di sektor garmen. Tujuannya, memastikan ada atau tidaknya PHK besar-besaran.

Kepala Disnaker Wonogiri, Ristanti, melalui Mediator Bidang Hubungan Industrial (HI) Disnaker Wonogiri, Muhammad Muslih, memastikan kabar PHK tak terjadi di seluruh perusahaan garmen di Kabupaten Wonogiri. Dua perusahaan garmen besar, PT Liebra Permana dan PT Top and Top Apparel saat ini justru sedang membuka lowongan kerja untuk ratusan karyawan baru.

“Saya sudah menghubungi kemarin. PT Liebra Permana katanya mau membuka lowongan 500 karyawan dan PT Top and Top Apparel membuka lowongan 300 karyawan. PT Nesia Pan Pasific Clothing sebagai perusahaan garmen terbesar di Wonogiri juga mengaku kondisinya aman-aman saja,” ucapnya kepada Solopos.com, Jumat (4/11/2022).

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Wonogiri Tahun 2022 Membaik, Konser Denny Caknan Jadi Bukti

Berdasarkan data di Disnaker Wonogiri, tiga PT tersebut merupakan perusahaan garmen yang memiliki jumlah karyawan paling banyak. PT Nesia Pan Pasific Clothing memiliki jumlah karyawan sebanyak 5.648 orang, PT Liebra Permana memiliki karyawan 2.496 orang, dan PT Top and Top Apparel memiliki karyawan 1.739 orang.

Menurut Muslih, PT Top and Top Apparel justru mengalami penambahan order di tengah menurunnya permintaan ekspor dan membanjirnya produk garmen impor.

“Memang di beberapa daerah ada perusahaan garmen yang melakukan PHK besar-besaran. Tapi di Wonogiri itu, tiga perusahaannya berbentuk grup. Saat ada penurunan omzet, yang dikurangi karyawannnya adalah yang di pusat,” ujarnya.

Ia mengatakan seluruh perusahaan garmen di Wonogiri yang memiliki tenaga kerja lebih dari 10 berjumlah 600-an. Sedangkan perusahaan garmen yang memiliki jumlah tenaga kerja lebih dari 20 ada sebanyak 12 perusahaan.

Baca Juga: Serikat Pekerja Wonogiri Minta UMK 2023 Naik 9%, Apindo Pilih Turuti Aturan

“Dari seluruh perusahaan yang berhubungan dengan Disnaker Wonogiri itu, hingga kini tak ada tanda-tanda bakal mengurangi jumlah karyawan,” katanya.

Manager Human Resource Development (HRD) PT Top And Top Apparel, Bartje Reniban, mengonfirmasi rencana pembukaan lowongan kerja sebanyak 300 karyawan baru dan peningkatan order yang terjadi di perusahaannya.

“Itu benar karena saya menginformasikan ke Pak Muslih beberapa hari yang lalu,” kata Bartje, Jumat sore.

Ia menjelaskan, pembukaan lowongan kerja itu mayoritas akan mengisi tiga posisi, meliputi operator sewing, operator finishing, dan industrial engineering.

Baca Juga: Soal Tunggakan Gaji di PT WJL, Kewenangan Pemkab Wonogiri Hanya Sampai Mediasi

“Kebutuhan dominannya ada di dua bagian, yaitu operator sewing dan operator finishing,” imbuhnya.

Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Wonogiri, Seswanto, mengatakan belum menerima laporan adanya PHK di perusahaan garmen di Wonogiri. Ia juga mengaku bakal berkoordinasi aktif dengan Disnaker Wonogiri atas munculnya kabar PHK di perusahaan garmen luar Wonogiri.

“Biasanya kalau ada PHK lapor ke Disnaker. Tapi sekarang belum. Kami ingin upayakan agar jangan sampai ada PHK di Wonogiri. Kami juga akan koordinasi dengan Apindo [Asosiasi Pengusaha Indonesia],” kata Seswanto kepada Solopos.com, Jumat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya