SOLOPOS.COM - Pegawai membikin jilbab anticorona di Sinta Hijab, Daleman, Tulung, Klaten, Selasa (12/5/2020). (Espos/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN – Kreativitas mendorong pengusaha fesyen asal Klaten ini membikin jilbab anticorona. Jilbab ini merupakan kombinasi antara jilbab dan masker untuk mencegah persebaran virus corona.

Jilbab anticorona itu dibikin oleh Sinta Hijab. Lokasinya berada di Dukuh Pandan, RT 004/RW 003, Daleman, Tulung, Klaten.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pada Selasa (12/5/2020) pagi, sejumlah karyawan di Sinta Hijab sangat sibuk membikin jilbab anticorona pesanan para pelanggan dari Pulau Jawa dan luar Jawa. Di antara para karyawan itu ada yang menjahit, memotong kain, mendata pesanan, dan lainnya.

Di tengah pandemi Covid-19, masker sangat dibutuhkan guna mencegah persebaran virus corona. Namun, tak semua orang dinilai nyaman saat mengenakan masker.
Hal itu termasuk bagi perempuan yang berjilbab.Terkadang ada sebagian orang yang beranggapan mengenakan masker bikin pengap dan agak ribet karena harus melepas dan memasang di tengah beraktivitas.

Menyikapi hal itu, Sinta Hijab berinovasi dengan menawarkan jilbab anticorona. Jilbab jenis ini mirip menggunakan cadar bagi seorang perempuan. Antara jilbab dengan masker dapat menyatu sehingga tak membikin ribet para penggunanya. Bagi pengguna jilbab yang merasa pengap dapat membuka masker sejenak sewaktu beraktivitas.

Ajudan Pak Harto: Isu Ibu Tien Ditembak Itu Kejam!

“Bahan yang kami pilih juga nyaman. Bahannya adem. Maskernya juga sudah standar atau sesuai anjuran pemerintah. Jilbab ini sangat praktis dan simpel saat dikenakan di tengah pandemi Covid-19,” kata Lusinta Agustina, saat ditemui wartawan di rumah produksi di Daleman, Tulung, Klaten, Selasa (12/5/2020).

Harga Terjangkau

Gagasan membuat jilbab mulai muncul sejak tiga pekan lalu. Begitu dipasarkan secara online, jilbab jenis ini pun laku keras. Setiap harinya, Sinta Hijab dapat menjual 500-1.000 unit. Harga per unit senilai Rp25.000-Rp30.000. Harga jilbab anticorona ini jauh lebih murah dibandingkan jilbab biasa, yakni senilai Rp35.000-Rp45.000 per unit.

“Jilbab anticorona ini memang dijual lebih murah. Soalnya, dalam penjualan jilbab ini ada misi sosialnya. Kami sadar, saat ini masih berlangsung pandemi Covid-19. Kami bisa saja menjual dengan harga normal, tapi ini menjadi cara kami membantu perempuan berjilbab yang ingin melawan virus corona dengan rutin mengenakan masker tanpa ribet,” katanya.

Pasien Positif Covid-19 Sragen Tambah 1, Klaster Gowa Lagi

Salah satu pelanggan Sinta Hijab, yakni Lestari, 50, asal Sekarsuli, Klaten Utara mengaku tertarik dengan produk jilbab anticorona buatan Sinta. Selama masa pandemi Covid-19, masker sangat dibutuhkan guna mencegah persebaran virus corona.

“Saya sudah menjadi pelanggan di sini sejak tujuh tahun terkahir. Produk di sini [jilbab dan maskernya] berbahan yang bagus. Bahannya adem. Harganya pun normal. Dari sekian banyak jenis jilbab, ternyata ada juga jilbab anticorona. Saya pikir mengenakan jilbab bersamaan dengan maskerjuga bagus,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya