SOLOPOS.COM - Mobil ambulans dari arah Karanganyar menuju arah Solo melintas di kawasan timur Jembatan Jurug, Senin (19/9/2022). (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, SOLO – Pengemudi atau driver ambulans khawatir dengan kondisi arus lalu lintas saat Jembatan Jurug B dan Jembatan Mojo, Solo, ditutup bersamaan. Hal itu mempersulit akses mereka saat kondisi darurat atau emergency.

Untuk itu mereka berharap bisa mengandalkan tim escort untuk mengawal dan membuka jalur bagi ambulans sampai rumah sakit. Jembatan Jurug B di Sungai Bengawan Solo resmi ditutup pada Selasa (20/9/2022) siang.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Enam hari kemudian giliran Jembatan Mojo yang menghubungan wilayah Pasar Kliwon, Solo-Mojolaban, Sukoharjo, akan ditutup. Artinya, pengguna jalan harus melewati Jl Ciu dan Jembatan Bacem untuk jalur alternatif bagian selatan.

Sedangkan, jalur alternatif bagian utara melewati Mojosongo dan Ringroad. Koordinator Ambulans Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Soloraya, Muhammad Rofi Imtihan, mengatakan driver ambulans memilih melewati jalur alternatif.

Mereka khawatir terjebak kemacetan lalu lintas saat melewati Jembatan Jurug C. “Rute paling cepat bisa lewat jalur alternatif. Bisa lewat bagian utara [Mojosongo] atau selatan [Jl Ciu]. Kalau lewat Jembatan Jurug C terlalu berisiko terlebih saat jam sibuk pada sore hari,” katanya kepada Solopos.com, Selasa.

Baca Juga: Siap-siap! Puncak Kepadatan Lalu Lintas di Jembatan Jurug Solo Pukul 17.00 WIB

Rofi, sapaan akrabnya, menyampaikan penutupan Jembatan Jurug B disusul Jembatan Mojo bakal mempersulit akses ambulans dari Solo-Karanganyar maupun sebaliknya. Kondisi serupa bakal dialami driver ambulans dari Solo-Mojolaban maupun sebaliknya.

Padahal, ambulans dibutuhkan masyarakat dalam kondisi darurat atau emergency. Misalnya, korban kecelakaan lalu lintas yang harus diantar menuju puskesmas atau rumah sakit.

“Selama dua jembatan ditutup, harus disiasati melewati rute tercepat menuju lokasi tujuan. Kami yakin para pengguna jalan tetap mengutamakan ambulans saat terjadi penumpukan kendaraan bermotor,” ujarnya.

Baca Juga: Jembatan Jurug B Solo Resmi Ditutup, Semua Kendaraan Dialihkan ke Jembatan C

Andalkan Tim Escort

Ketua Persatuan Driver Ambulan Soloraya (Pedas) Nanang Khoironi menyampaikan ada tim escort yang membantu membuka jalur bagi ambulans ketika terjadi kemacetan lalu lintas. Tim escort membantu melakukan pengawalan ambulans sehingga memperoleh prioritas jalan menuju rumah sakit.

Selama ini, tim escort selalu mengawal dan membuka jalur bagi ambulans yang memperoleh prioritas jalan. “Ada tim escort yang mengawal ambulans sampai lokasi tujuan di rumah sakit. Mereka naik sepeda motor di depan ambulans,” ujarnya.

Seperti diketahui, Jembatan Jurug B Solo akhirnya resmi ditutup pada Selasa (20/9/2022) pukul 14.30 WIB. Kendaraan dari arah barat (Solo) dialihkan ke Jembatan Jurug C yang berbagi dengan arus kendaraan dari arah timur (Karanganyar).

Baca Juga: Terlalu Sempit, Jembatan Jurug C Solo Dinilai Tak Layak Dilewati 2 Arah

Penutupan Jembatan Jurug B untuk dibongkar dan diganti strukturnya itu akan berlangsung hingga Agustus 2023 mendatang. Di sisi lain, Jembatan Mojo yang sama-sama berada di Sungai Bengawan Solo perbatasan Solo dengan Bekonang, Mojolaban, Sukoharjo, juga akan ditutup mulai 26 September 2022.

Penutupan Jembatan Mojo yang juga untuk perbaikan rencananya berlangsung kurang lebih dua bulan sampai 30 November 2022. Pengguna jalan harus melewati jalur alternatif dengan jarak mencapai puluhan kilometer lebih jauh saat kedua jembatan ditutup bersamaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya