SOLOPOS.COM - Tabung gas elpiji 3 kg. (Solopos-dok)

Solopos.com, SOLO — Jelang Ramadan, harga kebutuhan pangan pokok menunjukkan tren kenaikan. Lantas apakah harga elpiji 3 kg juga akan naik?

Sebelumnya, Pertamina melalui PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) telah menyesuaikan harga LPG nonsubsidi seperti Bright Gas.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Sementara itu, harga LPG subsidi 3 kilogram tidak mengalami perubahan. Kebijakan ini diambil Pertamina seiring peningkatan harga Contract Price Aramco (CPA) mencapai US$775 USD/metrik ton.

Angka ini naik sekitar 21 persen dari harga rata-rata CPA sepanjang tahun 2021. Adapun CPA menjadi salah saru acuan penetapan harga LPG.

Baca Juga: Antrean Tabung Gas Melon Terjadi di Wonokarto Wonogiri, Efek PPKM?

“Untuk LPG subsidi 3 Kg yang porsinya lebih dari 93 persen dari total konsumsi LPG nasional per Januari 2022, tidak mengalami perubahan harga,” Pjs. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting dalam keterangan resmi, Senin (28/2/2022) seperti dilansir Bisnis.

Harga LPG subsidi 3 kilogram kata dia akan tetap mengacu kepada Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat.

Adapun, penyesuaian harga hanya berlaku untuk LPG non subsidi yang dikonsumsi 7 persen dari total konsumsi LPG nasional.

enyesuaian harga ini berlaku sejak 27 Februari 2022. Langkah tersebut diambil dengan mengikuti perkembangan terkini dari industri minyak dan gas.

Baca Juga: Tenang, Pertamina Tak Akan Naikkan Harga Elpiji Subsidi 3 Kilogram

Peningkatan harga ini menjadikan LPG non subsidi menjadi Rp 15.500 per kilogram. Penyesuaian harga ini disebut telah mempertimbangkan kondisi serta kemampuan pasar LPG non subsidi, selain itu harga ini masih paling kompetitif dibandingkan berbagai negara di Asean.

Sementara itu, pemerintah menilai penguatan harga minyak dan gas bumi berpotensi membebani subsidi pemerintah terhadap komoditas tersebut.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memperkirakan beban subsidi ini berpotensi melebihi asumsi APBN 2020.

Baca Juga: Masyarakat Mampu Masih Gunakan Elpiji Bersubsidi? Ini Imbauan Pertamina

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan bahwa tren harga migas dunia terus meningkat seiring dengan perang Rusia dan Ukraina di Eropa Timur.

“Beban subsidi, khususnya BBM dan LPG juga meningkat dan bisa melebihi asumsi APBN 2022. Belum lagi biaya kompensasi BBM. Namun yang pasti, Pemerintah terus mengamankan pasokan BBM dan LPG,” katanya.

Dia menerangkan bahwa kenaikan ICP menyebabkan harga keekonomian BBM meningkat. Alhasil menambah beban subsidi BBM dan LPG serta kompensasi BBM dalam APBN.

PT Pertamina Patra Niaga kembali mengingatkan kepada masyarakat mampu untuk tidak menggunakan produk-produk bersubsidi, baik untuk produk elpiji maupun bahan bakar minyak (BBM). Hal itu ditujukan agar produk bersubsidi dapat tersalurkan tepat sasaran.

Baca Juga: Harga Naik, Elpiji Nonsubsidi 12 Kg dan 5,5 Kg di Sragen Tak Laku

Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina Persero, Brasto Galih Nugroho, mengatakan pihaknya terus mengimbau masyarakat mampu untuk bisa mendukung penyaluran produk bersubsidi agar tepat sasaran termasuk untuk produk elpiji.

“Sejatinya produk elpiji subsidi diperuntukkan bagi masyarakat tidak mampu dan pelaku usaha mikro. Kalau masyarakat mampu atau pelaku usaha di atas level mikro diharapkan menggunakan produk nonsubsidi,” kata dia saat berkunjung ke Griya Solopos, Jumat (18/3/2022).

Lebih lanjut Brasto mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah melalui dinas terkait yang telah aktif memberikan pengawasan penggunaan elpiji bersubsidi di lapangan. “Untuk elpiji subsidi, kami juga mendukung [pengadaan dengan] kuota yang ditentukan pemerintah,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya