SOLOPOS.COM - Peserta acara bertajuk Monolog Indonesia Menggugat di Sanggar Liben Dukuh Geritan, Desa Belangwetan, Klaten Utara, berfoto, Senin (7/12/2020). (Solopos-Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN -- Seniman muda asal Klaten, Temanku Lima Benua alias Liben, menggelar acara bertajuk Monolog Indonesia Menggugat di Sanggar Liben Dukuh Geritan, Desa Belangwetan, Klaten Utara, Rabu-Senin (2-7/12/2020).

Di acara penutupan monolog tersebut, Liben mengingatkan kawula muda untuk berani memilih calon pemimpin sesuai hati nurani sekaligus menolak politik uang dengan cara menolak manusia sawer di masa tenang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Demikian penjelasan Liben, saat menutup kegiatan itu, Senin (7/12/2020). Liben mengambil tema dalam berkarya, yakni Diskusi Kontemporer Indonesia Menggugat di Era Industri 4.0.

Tegas! Kapolda Jateng Larang Pendukung Paslon Konvoi Pascacoblosan

Rangkaian acara itu meliputi diskusi secara media dalam jaringan (daring) dengan zoom, diskusi tatap muka dengan pembatasan peserta, infografis Presiden I RI Ir. Soekarno, replika penjara Banceuy Bandung, instalasi Bung Karno dengan sepeda Fongers, melukis mural Bung Karno, permainan tradisional untuk menumbuhkan rasa nasionalisme, mengendalikan sampah plastik untuk menghadapi perubahan iklim bersama komunitas bank sampah di Klaten.

"Hari ini, acara penutupan. Acara ditutup dengan membaca teks Pancasila dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Di sini sengaja dilakukan di hari tenang. Kami ingin menyuarakan semangat persatuan dan kesatuan. Kami bicarakan Bung Karno di sini," kata Liben, saat ditemui wartawan.

Di Pilkada 2020, Liben berharap kawula muda yang menjadi generasi milenial dapat memilih calon pemimpin di Klaten sesuai hati nurani masing-masing. Pilihan tersebut harus dilakukan tanpa paksaan dan terhindari dari praktik politik uang.

Jiwa Nasionalisme

Calon pemimpin di Klaten harus memiliki jiwa nasionalisme seperti Soekarno. Pemimpin yang dipilih harus memiliki jiwa nasionalisme, toleransi, cinta dengan rakyat dan anak muda.

"Anak muda harus bisa berekspresi dengam memilih siapapun. Sebagai kawula muda harus berani menolak politik uang. Kalau dahulu kami mengistilahkan waspadai manusia amplop dan serangan fajar. Saat ini, yang patut diwaspadai manusia sawer. Sama-sama menjalankan politik uang tapi manusia sawer lebih berbahaya. Manusia sawer ini sangat percaya diri dan bisa berbaur di tengah masyarakat," katanya.

KPU Klaten Gelar Lomba TPS Unik Berhadiah Jutaan Rupiah

Terpisah, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Klaten, Arif Fatkhurrahman, mengatakan seluruh anggota pengawas Pemilu  berkoordinasi dengan aparat polisi guna memantau pelaksanaan hari tenang, 6-8 Desember 2020. Patroli dilakukan di berbagai daerah di Klaten selama 24 jam dalam sehari.

Sebagai informasi, Pilkada Klaten 2020 diikuti tiga pasangan calon (paslon) yang bertarung. Masing-masing, paslon nomor urut 1, Sri Mulyani-Yoga Hardaya (Mulyo); Paslon nomor urut 2, yakni One Krisnata-Muhammad Fajri (ORI); dan paslon nomor urut 3, Arif Budiyono (ABY)-Harjanta (HJT).

Pemkab Klaten Siapkan 3 Rumah Sakit Lagi Untuk Tangani Pasien Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya