SOLOPOS.COM - Makam Sunan Prawoto,Raja Keempat Kesultanan Demak (Facebook/Info Seputar Jepara)

Solopos.com, PATI – Raden Haryo Bagus Mukmin atau yang dikenal dengan sebutan Sunan Prawoto merupakan Raja keeempat dari Kesultanan Demak. Dia bertakhta setelah Raden Patah, Raden Adipati Unus (Pangeran Sabrang Lor), dan Sultan Trenggono, ayah dari Sunan Prawoto dan Ratu Kalinyimat.

Berdasarkan penelusuran Solopos.com, Senin (30/5/2022), Sunan Prawoto adalah anak ketiga dari Sultan Trenggono dari 10 bersaudara. Sunan Prawoto adalah seorang penyebar agama Islam yang disegani dan dihormati di Gunung Prawoto.

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

Sebutan Prawoto ini mengacu pada sebuah desa yang bernama Desa Prawoto, Kecamatan Sukolio, Kabupaten Pati, Jawa Tengah yang merupakan kediaman Sunan Prawoto.

Dia juga dikenal dengan sebutan Pangeran Prawoto yang memiliki arti seorang kerabat raja yang tinggal di Prawoto. Dia juga merupakan cucu dari Raden Patah, Raja Kesultanan Demak yang pertama. Istri dari Sunan Prawoto adalah Nyai Kanjeng Pambayon, putri Sunan Kalijaga. Dia juga memiliki istri bernama Ratu Shofiyan, putri dari Raden Umar Said atau Sunan Muria.

Mengislamkan Tanah Jawa

Kisah Sunan Prawoto ini juga tercatat dalam sebuah buku catatan milik seorang uskup agung bernama Pastor Vicente Vegas yang saat itu sedang menjalankan penginjilan di Makasar.Pada 1548, Sunan Prawoto sempat singgah ke Makasar dan berkata kepada sang uskup bahwa dia akan mengislamkan seluruh Jawa dan menutup jalur beras ke Malaka.

Baca Juga: Asal-Usul Desa Cawet Pemalang: Bermula dari Celana Dalam

Namun pada keneyataanya, rencana tersebut tidak terlaksana karena berhasil digagalkan oleh sang uskup agung tersebut. Pada masa pemerintahannya,Sunan Prawoto lebih sibuk sebagai ahli agama ketimbang mempertahankan kekuasaannya.Satu per satu, daerah bawahannya, seperti Banten, Cirebon, Surabaya,dan Gresik berkembang bebas sedangkan Demak tidak bisa menghalanginya.

Sunan Prawoto meninggal dunia pada 1549 karena dibunuh oleh orang suruhan Pangeran Arya Penangsang (putra dari Pangeran Sekar Seda ing Lepen), bernama Rangkud. Menurut kisah Babad Tanah Jawi, pada suatu malam, Rangkud berhasil menyusup ke dalam kamar tidur Sunan Prawoto.

Baca Juga: Kenapa Pati Dijuluki Kota Paranormal?

Saat akan dibunuh,Sunan Prawoto mengaku bahwa dia telah membunuh Pangeran Sekar Seda ing Lepen dan siap dibunuh asal keluarganya diberi ampunan.

Rangkud menyetujuinya dan langsung menghunuskan pedang ke dada Sunan Prawoto dan seketika meninggal dunia. Tapi sayangnya, sang istri yang saat itu berlindung di punggungnya juga ikut terhunus sehingga sang istri juga ikut tewas.

Sunan Prawoto kemudian dimakamkan di perkuburan umun di Desa Prawoto dan makamnya menjadi tempat ziarah atau wisata religi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya