Solopos.com, SOLO -- Pos Pelayanan Teknologi (Posyantek) Cipta Karya Kecamatan Serengan bersama Reksolepen Mangku Keprabon Danukusuman memasang alat deteksi dini banjir di Kali Jenes wilayah RT 001/RW 011, Danukusuman, Serengan, Solo, Senin (14/12/2020).
Anggota Posyantek Cipta Karya Kecamatan Serengan, Aris Joko Saraswo, mengaku mendapat permintaan untuk membuat alat deteksi dini banjir dari Reksolepen Mangku Keprabon Danukusuman.
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
Reksolepen Mangku Keprabon Danukusuman merupakan organisasi yang menjaga Kali Jenes. Pemasangan alat deteksi dini banjir tersebut untuk merespons keresahan warga akibat ketinggian muka air Kali Jenes, Solo, yang naik pada Minggu malam.
"Selama ini belum terpasang alat deteksi dini banjir. Warga yang tinggal di bantaran kali bisa memantau langsung kondisi sungai. Tapi warga yang rumahnya tidak di bantaran kali kurang paham kondisi sungai," kata Aris kepada Solopos.com, Senin.
Aris menjelaskan alat tersebut akan memudahkan warga setempat atau anggota Reksolepen untuk memantau ketinggian air Kali Jenes. Sirene tanda siaga merah akan berbunyi jika air naik sehingga warga bisa melakukan mitigasi.
Menurut Aris, kedalaman sungai maksimal 270 sentimeter. Ia bersama mahasiswa UNS Solo merangkai rotator, sirene, dan sensor dengan besi sapanjang 380 sentimeter. Sirene pada alat deteksi dini banjir Kali Jenes, Solo, itu akan berbunyi saat air menyentuh ketinggian 190 sentimeter.
Tinggalkan Motor, Laki-Laki Misterius Diduga Loncat ke Sungai Bengawan Solo dari Jembatan Jurug
Salah satu anggota Reksolepen Mangku Keprabon Danukusuman, Wahyu, 23, menjelaskan kondisi Kali Jenes tenang pada Minggu malam akibat pintu air Demangan ditutup dan pompa beroperasi. Alat yang terpasang membantu dalam pemantauan ketinggian muka air.
"Banjir terakhir pada 2017. Waktu itu ketinggian air sampai betis. Sudah lama enggak bajir tapi warga tetap waspada," paparnya.