Solopos.com, SRAGEN -- Kabar duka datang dari seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Sragen. Tomi Imam Darmawan, TKI asal Dukuh Semen, RT 10, Desa Karangpelem, Kecamatan Kedawung, Sragen, meninggal dunia di Eumseong, Korea Selatan (Korsel), pada Minggu (4/10/2020) pagi.
Tomi mengembuskan napas terakhirnya setelah terjatuh dari kamar mandi sekitar pukul 06.00 pagi waktu setempat. Hingga Senin (5/9/2020), jenazah masih dalam proses autopsi oleh pihak rumah sakit di Korsel.
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
“Saya menyampaikan rasa duka cita atas meninggalnya pahlawan devisa, Mas Tomi Imam Darmawan. Semoga beliau husnul khotimah,” papar Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sragen, Zubaidi, kepada Solopos.com, Senin.
Bantuan Pusat Belum Jelas, Sudah 2.250 Pekerja Seni Sragen Terbantu
Berdasar informasi yang diperoleh Disnakertrans Sragen, almarhum diketahui memiliki riwayat penyakit darah tinggi. Diduga penyakit itu kambuh saat almarhum bermaksud ke kamar mandi sehingga ia terjatuh. Disnakertrans Sragen saat ini masih berkoordinasi dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) terkait pemenuhan hak-hak almarhum yang harus dibayarkan pihak perusahaan yang mempekerjakannya. Zubaidi belum mendapat kabar kapan jenazah Tomi akan dipulangkan ke Tanah Air.
“BP2MI akan menginformasikan kepada Disnakertrans terkait rencana pemulangan jenazah sampai Sragen. Kami belum tahu kapan [tiba di kampung halaman]. Ini sedang dalam proses. Semoga semua proses berjalan lancar,” ucap Zubaidi.
Almarhum diketahui berangkat ke Korsel pada 2016. Di Negeri Ginseng itu, Tomi bekerja di perusahaan manufaktur. Ia biasa bekerja mulai pukul 08.30 hingga 17.30 waktu setempat dengan lama kerja lembur rata-rata tiga jam. “Yang bersangkutan sempat diperpanjang kontrak kerjanya dan sempat pulang juga ke rumah,” papar Zubaidi.
Camat Kedawung, Nugroho Dwi Wibowo, membenarkan informasi terkait salah satu warganya yang meninggal dunia di Korea Selatan. “Betul informasinya. Sekarang kami baru koordinasi dengan PMI dan meluncur ke rumah duka,” jelas Bowo.