SOLOPOS.COM - Sukarelawan PMI Sragen membujuk Wagiyo, korban gigitan ular berbisa di rumahnya di Dukuh Jatirejo, Ngargosari, Sumberlawang, Sragen, Rabu (30/9/2020). Wagiyo bersikukuh tak mau dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. (Istimewa/PMI Sragen)

Solopos.com, SRAGEN -- Gigitan ular bandotan cukup berbahaya bagi manusia. Sragen Snake Rescue pun memberikan penjelasan mengenai langkah yang tepat untuk pertolongan pertama kepada korban gigitan ular bandotan.

Seperti diketahui, warga Dukuh Jatirejo, RT 019, Desa Ngargosari, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, Wagiyo, digigit ular bandotan. Akibat gigitan itu, tangan Wagiyo membengkak, melepuh dan berwarna hitam hingga sulit untuk digerakkan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Koordinator Sragen Snake Rescue, Achmad Mujiyono, pun memberikan cara yang tepat menangani korban yang terkena gigitan ular bandotan.

Ekspedisi Mudik 2024

Catat dan Praktikkan, Ini 8 Tips Agar Ponsel Tidak Cepat Panas

“Pertolongan pertama untuk orang yang terkena gigitan ular bandotan ialah pembidaian seperti penanganan pada orang yang patah tulang. Pembidaian bisa mengurangi pergerakan otot. Bisa ular ini tidak menyebar melalui darah, tetapi melalui getah bening. Kebetulan ular jenis ini sudah ada serum antibisanya. Namun, tidak semua rumah sakit punya serumnya,” terangnya kepada Solopos.com, belum lama ini.

Ular bandotan memiliki nama Calloselasma Rhodostoma atau yang biasa disebut dengan ular tanah. Ular bandotan masuk kategori ular berbisa dengan racun tinggi atau high venom. Ular bandotan berukuran tidak terlalu besar, cenderung gemuk dan agak pendek. Panjang ular ini rata-rata sekitar 76 cm. Ular bandotan betina cenderung lebih panjang dari yang jantan.

Punggung ular ini berwarna cokelat agak kemerahan. Bagian tengah punggung dihiasi motif segitiga warna cokelat gelap yang dipadu warna terang kekuningan. Keseluruhan warna punggung ular itu memberi kesan penyamaran yang kuat manakala ular berada di permukaan tanah, di antara dedaunan kering atau bebatuan.

Tidak Bergerak

Saat bertemu manusia, pembawaan ular bandotan itu cenderung tenang. Tidak seperti ular cobra jawa yang cenderung menghindari konfrontasi langsung dengan manusia, ular bandotan justru tenang tidak bergerak saat didekati manusia.

Tidak heran bila ular ini dijuluki si pemalas karena tidak pernah kabur bila didekati manusia. Meski begitu, ketika manusia lengah, ular bandotan bisa dengan cepat menggigitnya dengan bisanya yang berbahaya. Bahkan setelah menggigit, ular itu akan tetap diam di lokasi yang sama.

Pedagang Pasar Gede Solo Sambat Listrik Byar Pet Hingga 15 Kali Sehari

Ular bandotan juga dikenal sebagai pembusuk jari. Ini karena gigitan ular bandotan ini bisa mengakibatkan jari korban atau bagian yang terkena gigit membusuk. Menyebarnya racun ular itu bisa mengakibatkan kematian jika tidak segera dibawa ke rumah sakit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya