SOLOPOS.COM - Kuota solar di SPBU Jurug sudah habis sepekan terakhir. Sejak awal tahun hanya menerima 1551 kl solar saja. Foto diambil Minggu (28/5/2023). (Solopos.com/Maymunah Nasution).

Solopos.com, SOLO — Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Jurug di Jalan Ir. Sutami, Solo yang bersebelahan dengan wahana Solo Safari, mengalami kelangkaan kuota solar sejak sepekan lalu.

Pengawas SPBU Jurug, Edy Kistoro, mengakui memang ada pengurangan kuota solar yang drastis dibandingkan 2022. Angkanya yakni sebanyak 3.145 kilo liter (kl) per tahun turun menjadi 1.551 kl per tahun atau turun kurang lebih 60%.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

“Masalahnya lokasi di dekat wahana Solo Safari, pengunjung wahana terutama rombongan bus kesulitan mencari solar. Kuota sekecil ini jelas kurang mencukupi,” ujar Edy saat ditemui Solopos.com di kantornya, Minggu (28/5/2023).

Edy mengatakan telah mengajukan penambahan kuota solar ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta ke Pertamina pusat sejak, Minggu (22/5/2023) .

Ia juga memastikan habisnya kuota solar di SPBU Jurug juga bukan karena kenakalan operator yang menyalurkan BBM lebih sedikit dari nominal yang dibayarkan masyarakat.

Hal ini karena dalam setahun terakhir tidak ada keluhan dari konsumen dan SPBU rutin mengikuti Uji Tera dari Badan Metrologi setiap tahunnya.

Pantauan Solopos.com, di depan dispenser pengisian solar SPBU Jurug diberi pengumuman BBM masih dalam perjalanan.

Sementara itu, pengusaha rental mobil Muhammad Faizal mengatakan mencari solar di Solo masih mudah. “Masih tersedia, tidak ada kelangkaan kuota seperti dibandingkan Semarang ataupun Indramayu,” ujar Faizal saat dihubungi Solopos.com.

Aturan Baru Pembelian Bio Solar

Ditemui dalam kesempatan yang sama, Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho mengatakan per 1 Juni 2023 Pertamina menerapkan aturan full registrant untuk konsumen Bio Solar.

“Kemarin masih bisa beli walaupun terbatas ya yaitu 20 liter untuk yang belum mendaftar di MyPertamina, kalau full registrant yang bisa membeli hanya yang sudah terdaftar di subsidi tepat MyPertamina,” papar Brasto saat ditemui awak media, Minggu.

Brasto melanjutkan, ada waktu 2 pekan menunggu semua konsumen Bio Solar berhasil mendaftarkan diri di MyPertamina sehingga dalam dua pekan tersebut pelanggan yang sudah terdaftar bisa membeli walaupun tanpa QR Code.

Namun jika sudah lewat masa dua pekan, pembelian Bio Solar harus membawa QR Code yang dicetak atau ditunjukkan berupa tangkapan layar ponsel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya