SOLOPOS.COM - Vijaya Fitriyasa (Instagram)

Solopos.com, JAKARTA — Calon ketua umum PSSI yang juga pemilik Persis Solo, Vijaya Fitriyasa, menekankan pentingnya kesejahteraan pemain dan wasit untuk memberantas mafia sepak bola di Indonesia. Upaya tersebut juga harus dibarengi pengawasan dan penegakan hukum agar praktik pengaturan skor tak mendapatkan ruang dalam sistem kompetisi.

Hal itu disampaikan Vijaya saat hadir dalam talkshow bertajuk Caketum Bicara Bola: PSSI Baru Mau Ke Mana? yang digelar Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI di Jakarta, Rabu (16/10/2019) malam. Selain Vijaya, ada caketum lain yang hadir yakni Rahim Soekasah, Aven Hinelo, Fary Djemi Francis, dan Arif Putra Wicaksono. Nama terakhir tengah mengajukan banding agar lolos verifikasi.

Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!

Dalam pemaparannya, Vijaya memberi sinyal bakal mendorong kesejahteraan pemain dan wasit apabila terpilih sebagai Ketua Umum PSSI. Vijaya menyebut kurangnya kesejahteraan dua elemen vital di sepak bola itu berpotensi membuka adanya celah jual-beli pertandingan.

“Ketika pemain telat gajian, mereka bakal mudah tergoda [dengan pengaturan skor], demikian juga wasit dan ofisial. Hal ini sebenarnya manusiawi,” ujar lelaki yang juga pengusaha migas ini.

Vijaya mengatakan pemberian jaminan kesejahteraan pada pemain dan wasit bisa menjadi benteng awal untuk memberantas mafia bola. Benteng tersebut, imbuhnya, bakal kian kokoh dengan pengawasan intensif dari PSSI serta penindakan hukum dari aparat berwenang. “Jika semua ini terlaksana, saya pikir mafia sepak bola bisa dicegah,” tutur lelaki kelahiran Jakarta, 15 Oktober 1974 itu.

Adapun Aven Hinelo menggarisbawahi pembinaan usia muda yang terputus lantaran minimnya konsistensi PSSI. Di bawah kepengurusan baru, Aven berharap masalah tersebut dapat diurai. “Mestinya ada konsistensi aturan soal pemain muda. Di daerah klub mengeluarkan banyak uang untuk menyiapkan tim tapi kemudian aturan berubah,” ujar Manajer klub Liga 3, Persigo Semeru itu.

Talkshow kemarin sempat terancam batal digelar menyusul keberatan yang dilayangkan TVRI. Dalam surat bernomor 4448/UDN/1019/x-2019, PSSI beralasan program tersebut digelar tanpa seizin mereka dan Komite Pemilihan PSSI, dilansir Liputan6, Rabu malam.

TVRI akhirnya tetap menggelar talkshow sembari menegaskan mereka adalah lembaga independen yang punya kebebasan dalam penyiaran suatu program. Belakangan muncul rumor beberapa calon diancam didiskualifikasi apabila tetap tampil di talkshow. Padahal Rahim, Fery, Vijaya dan Aven telanjur menghadiri program tersebut. Adapun calon lain yakni Benhard Limbong, M. Iriawan, La Nyalla Mattaliti dan Benny Erwin tidak hadir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya